2. Awal Pendidikan Bergelar Hari Wahyono

IKIP Malang. (Facebook.com/Malang Heritage)

Hari Wahyono menempuh bidang studi Pendidikan Ekonomi di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang. Dia mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1981 silam. Selanjutnya, dia juga melanjutkan pendidikan di IKIP Jakarta dengan bidang studi Panel dan Evaluasi Pendidikan, dia mendapatkan gelar Magister pada tahun 1995. 

Tak berhenti di situ, Hari Wahyono kembali melanjutkan pendidikan di IKIP Malang yang saat itu telah berubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM). Di kampus ini, dia menempuh bidang studi Pendidikan Ekonomi untuk mendapatkan gelar Doktor. Dia menyelesaikan pendidikan Doktor pada tahun 2001 lalu. Kemudian pada tahun 2022 lalu, Hari Wahyono telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang. 

Baca Juga: Terkait Seruan Etika Bernegara, UB Tegaskan Tidak Ada Intervensi

3. Pendidikan Non Gelar Hari Wahyono

Prof. Dr. Hari Wahyono, M.Pd. (pakar.um.ac.id)

Tidak hanya menempuh pendidikan bergelar saja, Hari Wahyono juga berproses melalui pendidikan non gelar dengan beberapa lembaga yang berbeda-beda. Pada tahun 1987 Hari Wahyono menempuh pendidikan Refresher C Program dengan bidang studi Matematika Ekonomi di lembaga OHIO State Univ USA. Pada tahun 2016 Hari Wahyono menempuh pendidikan di lembaga National Council on Economic Education USA. Di tempat ini dia menempuh pendidikan training of trainer of economics education session I in south africa, training of trainer of economics education session II in Ukraine, training of trainer of economics education session III in Paraguay, training of trainer of economics education session IV in south africa dengan bidang studi Pendidikan Ekonomi. 

Selanjutnya, pada tahun 2017 Hari Wahyono melanjutkan pendidikan di University of Freiburg Germany bidang international conference for academic disciplines. Setahun berikutnya, tahun 2018 dia melanjutkan ke lembaga Deakin University Melbourne Australia dengan keilmuan higher degrees by research training workshop. 

4. Pengalaman Kerja Hari Wahyono

Seruan civitas academica Universitas Negeri Malang untuk Jokowi. (Instagram.com/info.um)

Hari Wahyono mengawali debutnya sebagai Dosen di Universitas Negeri Malang (UM) Fakultas Ekonomi tahun 1983 hingga sekarang. Selain itu dia juga mengisi perkuliahan di Program Pasca Sarjana. Hari Wahyono juga menjadi dosen di Universitas Kanjuruhan mulai tahun 2001. Bahkan dia juga bekerja sebagai konsultan di Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. 

5. Organisasi yang Diikuti Hari Wahyono

IKIP Malang. (Facebook.com/Malang Heritage)

Hari Wahyono juga pernah mengikuti belasan organisasi tercata dia pernah menjadi:

• Sekretaris Yayasan Abdi Nusantara Mandiri-Malang pada tahun 1999. 
• Manajer Operasinal Program Income Generating Activity-Small Economic ActivityDevelopment (IGA-SEAD) Yayasan Abdi Nusantara Mandiri bekerja sama denganCARE International Indonesia (1999 - 2002)
• Ketua IV (Bidang Evaluasi Program) Komite Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Provinsi Jawa Timur(2002-2006)
• Konsultan Monitoring dan Evaluasi Program Keaksaraan Fungsional (KF) PropinsiJawa Timur-Subbdin PLS Kanwil Dinas P dan K Propinsi Jawa Timur (2003)
• Anggota Dewan Pendidikan Propinsi Jawa Timur(2003 -2006)
• Ketua pengelola program Penyediaan Peluang Kerja Bagi Pemuda Penganggurdengan Sistem Voucer - Proyek Dirjen PLSP Diknas (2003-2006)
• Konsultan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Propinsi Jawa Timur, Kanwil DinasP dan K Propinsi Jawa Timur (2005-2014)
• Service Provider USAID untuk Local Goverment Support Program (LGSP) East Java Regional Office (2008-2009)
• Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas NegeriMalang(2008-2012)
• Konsultan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Seksi Penyusunan Program(2010-2015)
• Ketua Penyusun Renstra Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2014-2019, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. 

Itulah profil singkat tentang Prof. Dr. Hari Wahyono, M.Pd sosok bersuara lantang yang membacakan deklarasi "Seruan Civitas Academica Universitas Negeri Malang Kepada Presiden Joko Widodo Untuk Menjaga Cita-Cita Proklamasi dan Reformasi".

Baca Juga: Dekan, Dosen, Mahasiswa UM Serukan Etika Bernegara pada Jokowi