Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
medicalnewstoday.com

Surabaya, IDN Times - Setiap tahun umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh selama Bulan Ramadan. Ternyata, ada banyak manfaat yang didapatkan ketika orang berpuasa. Salah satunya dari sisi psikologi.

Apa aja sih manfaatnya?

1. Mendapatkan manfaat sesuai tingkatan

shutterstock

Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Nurul Hartini SPsi MKes menjelaskan bahwa setiap individu memiliki tingkatan berbeda dalam menjalankan ibadah puasa. Ada dua tingkatan dalam menjalankan ibadah puasa.

Pertama, individu yang menjalankan puasa sebagai kewajiban. Kedua, individu yang menjalankan puasa agar terhindar dari hukuman, biasanya puasa ini dilakukan oleh anak-anak yang sedang belajar berpuasa. Oleh karena itu, manfaat puasa bagi setiap individu akan berbeda-beda sesuai tingkatannya.

"Tingkatan tertinggi yaitu sebagai individu yang bertakwa. Bulan puasa adalah bulan untuk berproses menyucikan diri. Semua rangkaian ibadah selama bulan Ramadan adalah sesuatu yang sangat istimewa, utamanya yaitu ibadah puasa,” ujarnya, Selasa (28/3/2023).

2. Manfaat utamanya pengendalian emosi

ilustrasi mampu mengendalikan diri (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketua Airlangga Assessment Center (AAC) ini melanjutkan, puasa memiliki manfaat untuk mengendalikan emosi dalam diri. Hal itu karena puasa adalah bulan pelatihan bagi seluruh umat muslim. Pada bulan itu, ada situasi kebersamaan yang akan membuat individu mampu mengelola emosinya.
“Ketika kita menjalankan ibadah puasa sunah sebelum bulan Ramadan itu serba sendiri. Tapi, di bulan Ramadan ini semua umat Islam berpuasa," kata Prof Nurul.

"Artinya, ada situasi bareng-bareng untuk meningkatkan keimanan. Jadi, suasananya saling mengingatkan. Ketika kita lupa minum atau marah saat puasa, akan ada pengingat dari saudara dan teman-teman sekitar,” dia menambahkan.

3. Menjadi pribadi yang akan berkembang dan berpikir dengan baik

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Situasi kebersamaan tersebut, sambung dosen pengampu mata kuliah kesehatan mental itu, akan memberikan dampak positif dalam pengembangan kepribadian dan proses berpikir seseorang. Mulai dari bagaimana mengelola emosi sampai cara berperilaku dengan baik. Semua hal positif akan dilatih ketika menjalankan puasa.

"Bagi umat muslim, setiap kebaikan dan setiap hal positif yang dilakukan di bulan puasa akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, bulan Ramadan adalah bulan pelatihan yang membuat kognisi, emosi, dan perilaku seseorang dibentuk jadi orang yang bertakwa," pungkas dia.

Editorial Team