Tiga mahasiswa ITS yang bikin aplikasi E-Trash. Dok. Humas ITS.
Bagi pengguna platform yang berada di wilayah Surabaya, mereka dapat menjual atau membeli barang dengan enam kategori. Kategori-kategori itu antara lain, botol plastik, elektronik bekas, botol kaca, kardus, buku dan koran bekas, serta kayu dan bambu. Pengguna hanya perlu menyertakan alamat dan foto sampah yang akan dijual.
"Selanjutnya, pihak E-Trash akan menghampiri lokasi dan memberikan sejumlah uang kepada penjual,” ucap Intan. Namun, apabila barang dari penjual memiliki nominal rupiah yang kecil, maka pihak E-Trash tidak bisa melakukan penjemputan.
Pada platform ini, penjual dapat mengunggah gambar produk, nama produk, deskripsi produk, hingga jumlah stoknya sendiri. Penjual akan mendapatkan uang usai pesanan terselesaikan. Namun, dari nilai transaksi itu akan terpotong sebesar lima persen.
Pengguna juga dapat membeli sampah dan mengetahui detail dari barang yang akan dibelinya. Pembeli dari luar kota pun tidak perlu khawatir karena E-Trash sudah menyediakan sistem rekening bersama.
"Artinya, uang pembeli baru akan diteruskan ke penjual usai barang sampai dengan kondisi baik, sehingga tidak akan ada penipuan,” terang Intan.