PAUD di Surabaya Ini Adopsi Pendidikan Finlandia

Guru PAUD harus mendapat training yang bagus

Surabaya, IDN Times - Salah satu sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Surabaya, Kipina Kids Surabaya mengadopsi metode pendidikan Finlandia untuk diterapkan di Indonesia. Sekolah PAUD negeri milik pemerintah pun disebut bisa menerapkan metode yang sama. 

CEO PAUD Kipina Kids, Sudino Lim  mengatakan, saat ini pendidikan di Indonesia masih tertinggal jika dibanding dengan negara lain.  Ada beberapa faktor mengapa pendidikan PAUD di Indonesia tertinggal, salah satunya kurangnya training untuk guru. 

“Pendidikan guru, kita sangat jauh ketinggalan pendidikan S1 PAUD, guru-guru kita untuk siap terjun ke lapangan. Jadi di perguruan tinggi harus diperbaiki,” ujarnya, Jumat (12/1/2024).

Agar guru PAUD di Indonesia memiliki standart seperti di Finlandia, pemerintah harus mengalokasikan dana sebesar-besarnya untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD. Kalau perlu, guru PAUD dikirim ke negara yang pendidikannya bagus agar mereka bisa belajar di sana, atau guru dari luar di bawa ke Indonesia untuk memberi traning. 

"Alokasikan dana sebesar-besarnya, untuk pendidikan guru PAUD, kalau bisa, habis-habisan guru kita dikirim ke mana-mana, training metode mengajar baik," ungkap dia. 

Kemudian, guru PAUD juga harus diberikan pelatihan bahasa inggris. Bahasa inggris bukan hanya untuk mengajar muridnya, tetapi agar mereka bisa menyerap ilmu dari luar Indonesia. 

"Kenapa harus Bahasa Inggris, karena biar bisa menyerap ilmu dari luar, kalau tidak, kita seperti katak dalam tempurung,” terang dia.

Ada empat poin metode pembelajaran Finlandia yang diterapkan di Kipina. Mulai dari kurikulum, training guru, suasana kelas, hingga teknologi. 

Terpisah, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD. Seperti yang disebutkan Lim, Pemkot Surabaya juga telah memberi beasiswa S1 gratis bagi guru PUAD.

Pada 2023, sebanyak 200 guru PAUD yang belum sarjana, terpilih mengenyam pendidikan S1 PG-PAUD di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) lewat program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). "Surabaya yang nyekolahin guru S1, pemkot. Beasiswa dari pemkot,” ujar Eri.

Tak cuma beasiswa, para guru PAUD tersebut juga mendapat training kompetensi dan sertifikasi guru PAUD. “Memang kita berikan sekolah-sekolah sampai sertifikatkan. Beasiswa untuk guru PAUD. (Ada) anggaran, saya gak hafal,” pungkas dia. 

Baca Juga: Program Padat Karya Surabaya sudah Serap 36.194 Tenaga Kerja 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya