Pohon Kepel, buah langka yang tumbuh di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)
Menurut Sarmijan, dua pohon Kepel miliknya dapat menghasilkan antara 80-150 kilogram buah setiap kali panen. Harga jual buah Kepel di pasaran bervariasi antara sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram, tergantung pada kualitas buah dan harga tersebut cenderung turun saat musim panen tiba.
Sarmijan tidak tahu pasti berapa usia pohon Kepel di halamannya. Namun, ia menyebut bahwa pohon tersebut sudah ada sejak sebelum orang tuanya lahir. Ayahnya lahir pada tahun 1960 dan sejak kecil, pohon Kepel ini sudah besar dan ada di sana.
"Bapak kelahiran tahun 1960. Bapak bilang, sejak dia kecil pohon ini sudah ada dan besar," jelasnya.
Ketika matang, buah Kepel memiliki rasa yang segar dan manis. Buah Kepel terdiri dari 49 persen daging buah, 27 persen biji, dan sisanya kulit yang cukup tebal.
Dalam pengobatan tradisional, daging buah Kepel memiliki manfaat bagi tubuh manusia. Kandungan polifenol, saponin, dan flavonoid di dalamnya menjadikan buah Kepel kaya akan antioksidan.
Buah Kepel bermanfaat sebagai diuretik, mencegah radang ginjal, menurunkan kadar kolesterol dan asam urat, menjaga kesehatan hati, mempercepat regenerasi sel tubuh, mencegah kanker, dan mengatasi bau badan yang tidak sedap.