Tim Pengabdian Unesa Bareng ANRI Latih Pegawai Kecamatan

Beri pelatihan tata kelola dokumen

Surabaya, IDN Times - Empat dosen dan lima mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan Pengabadian Kepada Masyarakat (PKM). Nah, PKM kali ini berbeda. Karena para akademisi ini sengaja mendatangkan ahli dari Arsip Nasional RI (ANRI).

Adapun empat dosen yang terlibat, Ruri Nurul Aeni Wulandari, Durinta Puspasari, Lifa Farida Panduwinata dan Durinda Puspasari. Kemudian ahli dari pihak ANRI ialah Jajang Nurjaman. PKM yang digelar memberikan pelatihan pengelolaan dokumen kepada pegawai Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

Terdapat dua tahap yang dilakukan dalam pelatihan. Pertama, sosialisasi program dan pengenalan. Pada tahap sosialisasi ini menggunakan strategi diskusi, dimana proses dan prosedur yang dilakukan melalui sosialisasi program, pendataan masalah, dan pendataan pegawai.

Kemudian tahap kedua yaitu pelaksanaan praktik. Pada tahap pelaksanaan strategi yang digunakan adalah ceramah dan praktik. Sebelum melakukan praktik, peserta terlebih dahulu mendapatkan teori terkait pengelolaan dokumen dan langkah-langkah dalam mengembangkan pengelolaan dokumen. 

"Kami melatih pengelolaan arsip aset desa yang meliputi pengertian pengelolaan arsip aset, jenis aset desa, tahapan pengelolaan arsip aset, fungsi pengelolaan arsip aset, dan identifikasi arsip aset," ujar perwakilan dosen, Durinda.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, kata Durinda, mendapatkan respons sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari data angket respon dan testimoni para pegawai peserta pelatihan pengelolaan dokumen .

Dari segi kualitas paparan awal program sebesar 50 persen menyatakan sangat baik. Kesesuaian materi dengan tujuan sebesar 56 persen menyatakan sangat baik, tingkat kemudahan materi sebesar 50 persen menyatakan baik, kualitas urutan penyajian sebesar 50 persen menyatakan sangat baik.

Kemudian kecukupan latihan dalam materi sebesar 69 persen menyatakan baik, kesempatan dalam mendapatkan umpan balik sebesar 50 persen menyatakan sangat baik, kesempatan meningkatkan skill sebesar 56 persen menyatakan baik, kompeten di bidang presentasi di forum ilmiah sebesar 56 persen menyatakan sangat baik.

Lebih lanjut, efisiensi dalam menjelaskan konsep materi sebesar 50 persen menyatakan sangat baik, gaya bahasa yang komunikatif sebesar 56 persen menyatakan sangat baik, menyenangkan atau variatif dalam menyampaikan materi sebesar 56 persen menyatakan baik, memberikan cukup waktu untuk latihan sebesar 75 persen menyatakan baik.

Selanjutnya, memberikan umpan balik sebesar 63 persen menyatakan baik, ketepatan waktu sebesar 56 persem menyatakan baik, layanan panitia sebesar 50 persen menyatakan sangat baik, fasilitas dalam pelatihan sebesar 50 persen menyatakan baik. 

"Berdasarkan respons peserta pelatihan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini direspons positif oleh peserta pelatihan. Peserta pelatihan sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai sekaligus berkeinginan untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat," tutup Durinda.

Baca Juga: Dosen Unesa Bagi Ilmu Arsip Digital, Ini Manfaatnya!

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya