Asal Usul Malam Takbiran dan Tata Caranya
Bermula dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita kerap mendengar ramai rombongan orang yang berkeliling di sekitar rumah semalam sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba. Kegiatan ini dinamakan dengan malam takbiran. Di Indonesia, malam takbiran biasanya dirayakan dengan takbiran keliling atau pawai yang meriah.
Perayaan takbiran selain untuk menyambut Idul Fitri, juga dimaksudkan sebagai tanda umat Islam yang berhasil menahan hawa nafsu sepanjang bulan Ramadan. Malam ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu karena suasananya yang meriah. Walau begitu, masih banyak dari kita yang belum mengetahui awal mula perayaan takbiran.
1. Keutamaan Malam Takbiran
Terdapat segudang keutamaan yang bisa kalian dapat tatkala melakukan ibadah malam takbiran. Keutamaan utama mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadan adalah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits berikut.
“Barangsiapa yang menghidupkan malam akhir Ramadan dengan ibadah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Ibnu Majah)
Keutamaan lainnya yakni mendapat pahala yang berlipatganda. Hal ini karena Ramadan merupakan momen penuh berkah dan ampunan, sehingga setiap amalan yang dilakukan akan mendapat pahala lebih. Selain itu, malam takbiran juga mampu mempererat silaturahmi karena dilakukan beramai-ramai dan dapat menjadi pengingat bagi orang lain untuk ikut mengagungkan Allah SWT.
Baca Juga: Asal Usul Tradisi Sungkeman Lebaran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.