Cover novel Pulang karya Leila S. Chudori. (gramedia.com)
Novel Pulang yang terbit pada tahun 2012 ini sarat akan cerita historis, sosial, dan politik, terutama saat tragedi G30S/PKI pada September 1965. Pada masa itu, para jenderal kita menghadapi situasi penculikan.
Novel ini juga kaya akan kisah-kisah sejarah di linimasa yang lain, seperti Mei 1968 di Prancis dan Mei 1998 di Indonesia. Diceritakan juga kasus penembakan terhadap empat mahasiswa Trisakti yang memantik peristiwa kerusuhan 1998. Tokoh Dimas, Bimo, Alam, Lintang, dan Vivienne bergantian memadati isi novel ini.
Selepas pemberontakan PKI pada 1965, diketahui Indonesia berada dalam situasi kacau. Saat itu, Dimas, seorang wartawan Berita Nusantara mau tak mau jadi terdampar di Paris. Gejolak politik saat itu mengharuskan Dimas untuk memilih ideologi pro-PKI atau anti-PKI. Dimas ingin netral, ia tidak mau dikotak-kotakkan berdasarkan suatu ideologi. Karenanya, Dimas harus berpindah-pindah di banyak negara.
Suatu waktu, ia bertemu dengan Vivienne Deveraux. Ia lantas menikahinya, lalu mereka dikaruniai seorang anak yang dinamai Lintang Utara. Selain Dimas, anaknya ini juga menjadi tokoh utama dalam Novel Pulang.
Novel ini bertema fiksi sejarah dan fiksi politik. Gak cuma soal percintaan, novel ini juga berbicara tentang peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Indonesia. Bahkan, ada juga bagian yang mengungkap jatuhnya Presiden Indonesia, Soeharto, yang sudah berkuasa selama 32 tahun.
Nah, itulah 6 rekomendasi novel berlatar sejarah Indonesia yang menceritakan perjuangan kaum eksil. Jadi, novel mana yang paling membuatmu tertarik untuk membacanya?