Bagi para pendatang yang baru di Jember, pasti kaget mendengar bahasa Jemberan. Bahasa ini terdengar seperti bahasa jawa tapi bukan, bukan pula bahasa Madura karena orang Madura asli tidak akan paham. Hal itu karena bahasa Jemberan tercipta dari perkawinan bahasa Jawa dan Madura yang tinggal berdampingan di Jember.
Dalam sejarah panjangnya Jember tidak memiliki suku asli, melainkan suku pendatang. Mereka dari Suku Jawa dan Madura yang paling banyak, selain itu ada Suku Osing, Tionghoa dan Arab yang kemudian berbagi tempat.
Bahasa Jemberan atau disebut juga bahasa Pandalungan memiliki ciri khas, yakni banyak menggunakan kosakata bahasa Jawa ngoko namun juga disisipi kata Madura. Selain itu intonasi dan leksikon yang digunakan dominan dari bahasa Jawa.
Agar lebih mudah mengerti, berikut kosakata Bahasa Jemberan dalam kalimat untuk diketahui: