Kampus Merdeka Gandeng Maxy Academy Kawal Literasi Digital Mahasiswa

Surabaya, IDN Times - Maxy Academy bertekad membantu mahasiswa Indonesia untuk beradaptasi dengan dunia digital. Maka, salah satu cara yang dilakukan yakni menjadi mitra Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek lewat program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 7.
CEO Maxy Academy, Isaac Munandar mengatakan bahwa bergabungnya Maxy Academy sebagai mitra MSIB Batch 7 dapat menjadi peluang untuk menjaring lebih banyak mahasiswa yang tertarik mendalami bidang IT. Sehingga mampu menjadi ikhtiar dalam menjawab tantangan literasi digital.
"Kami bersyukur dengan adanya program Kampus Merdeka yang ada di setiap semester ini, karena kami bisa menjangkau lebih banyak mahasiswa yang dapat kita bantu dengan memberikan pelatihan dalam bidang IT, utamanya programming, UI/UX, dan digital marketing," papar Isaac.
1. Literasi digital di Indonesia masih tertinggal jauh
Survei Status Literasi Digital Indonesia 2022 yang dilakukan Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC) menyebut, bahwa nilai literasi digital masyarakat Indonesia pada 2022 yakni 3.54 dari 5.
Hal itu merupakan nilai yang bagus, akan tetapi Indonesia masih menuduki peringkat 51 dari 63 negara dan tertinggal jauh dari negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura yang menduduki peringkat 4, Malaysia di peringkat 31, serta Thailand di peringkat 40.
Bagi Isaac situasi itu merupakan hal yang mengkhawatirkan, sebab teknologi semakin berkembang seiring berjalannya waktu dan kini hampir semua aspek kehidupan telah terintegrasi secara digital.
"Karena adanya ketertinggalan Indonesia dalam nilai digital literacy ini, kami merasa adanya sebuah urgensi untuk meningkatkan melek mahasiswa pada dunia IT," katanya, Jumat (7/6/2024).