2. Childhood's End - Arthur C. Clarke

Childhood's End. instagram.com/@natega

Childhood's End karya Arthur C. Clarke adalah novel fiksi ilmiah yang mengisahkan kedatangan alien bernama Overlords ke Bumi. Mereka tiba dengan kapal-kapal raksasa dan membawa pesan damai, menawarkan masa depan yang lebih baik bagi umat manusia.

Di bawah kepemimpinan Overlords, Bumi mengalami perubahan besar yakni tidak ada lagi perang, kemiskinan, atau penyakit, dan peradaban manusia mencapai kemajuan luar biasa.

Namun, di balik kehidupan utopis tersebut, ada misteri yang belum terungkap. Overlords tidak pernah memperlihatkan wujud asli mereka kepada manusia, dan mereka memiliki rencana jangka panjang yang tidak sepenuhnya dipahami oleh penduduk Bumi.

Seiring waktu, terungkap bahwa tujuan Overlords adalah membantu umat manusia menuju transisi evolusi terakhir, yang disebut sebagai akhir masa kanak-kanak atau Childhood's End.

Anak-anak manusia mulai menunjukkan kemampuan psikis dan lambat laun terpisah dari generasi sebelumnya. Mereka menjadi bagian dari kesadaran kolektif yang lebih besar, meninggalkan umat manusia yang lama menuju bentuk eksistensi yang lebih tinggi. Bumi pun berakhir dan peradaban manusia yang dikenal punah, digantikan oleh sesuatu yang lebih besar, di bawah bimbingan Overlords.

3. The Day of the Triffids - John Wyndham

The Day of the Triffids. instagram.com/@massolitbooks

Karya John Wyndham ini menggambarkan kehancuran peradaban manusia akibat dua bencana besar yang terjadi hampir bersamaan. Pertama, ada fenomena langit berupa hujan meteor yang menyilaukan, yang menyebabkan sebagian besar penduduk dunia menjadi buta.

Kedua, munculnya tanaman karnivora yang dikenal sebagai triffids, tanaman beracun dengan kemampuan bergerak yang mulai menguasai lingkungan sekitar.

Cerita berfokus pada tokoh utama, Bill Masen, seorang ahli biologi yang bekerja dengan triffids. Saat sebagian besar manusia menjadi buta, Bill, yang kebetulan selamat dari kebutaan karena matanya tertutup akibat cedera, mendapati dunia telah berubah menjadi kacau.

Tanaman triffids yang awalnya dianggap hanya sebagai makhluk eksotis, kini menjadi ancaman besar karena mereka mulai menyerang manusia yang tak berdaya.

Dalam perjalanan melintasi kota London yang hancur, Bill bertemu dengan para penyintas lainnya, dan mereka berjuang untuk bertahan hidup di tengah ancaman triffids serta kekacauan masyarakat yang runtuh. 

4. The Puppet Masters - Robert A. Heinlein

The Puppet Masters. instagram.com/@the_insomniac_bookshop

Cerita dalam novel ini dimulai dengan penemuan bahwa Bumi telah diserang oleh makhluk alien berbentuk parasit yang dapat mengendalikan pikiran dan tubuh manusia, menjadikan manusia sebagai boneka mereka.

Plot utama mengikuti protagonis, Sam Cavanaugh, seorang agen dari organisasi pemerintah yang ditugaskan untuk menangani krisis ini. Setelah serangan pertama, Cavanaugh dan timnya berusaha untuk mengidentifikasi, melawan, dan menghentikan parasit yang telah mulai menyebar ke seluruh dunia.

Mereka menghadapi tantangan besar karena parasit ini tidak hanya menyebar dengan cepat tetapi juga mampu menyusup ke dalam berbagai lapisan masyarakat tanpa terdeteksi. Sementara itu, Cavanaugh harus menghadapi ketidakpastian dan keraguan tentang siapa yang bisa dipercaya, karena beberapa orang mungkin telah terinfeksi dan menjadi bagian dari konspirasi alien. 

5. The Host - Stephenie Meyer

The Host. instagram.com/@arcadia.public.library

The Host karya Stephenie Meyer adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang mengisahkan tentang invasi alien dengan pendekatan yang berbeda, berfokus pada parasit yang mengendalikan tubuh manusia. 

Cerita berpusat pada Melanie Stryder, seorang wanita muda yang merupakan salah satu dari sedikit manusia yang masih memiliki kebebasan berpikir. Setelah menjadi inang bagi Soul bernama Wanda, Melanie tidak sepenuhnya hilang.

Meskipun Wanda mengendalikan tubuhnya, Melanie masih ada di dalam pikiran Wanda dan berusaha keras untuk melindungi orang-orang yang dia cintai, termasuk mantan kekasihnya, Jared, dan adiknya, Jamie.

Ketegangan muncul saat Wanda mencoba untuk memahami dan beradaptasi dengan emosi dan pengalaman Melanie, serta ketika dirinya berusaha untuk memengaruhi Wanda dan meyakinkannya untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang tersisa di kelompok perlawanan manusia. 

6. The Andromeda Strain - Michael Crichton

The Andromeda Strain. x.com/@CrichtonBooks

The Andromeda Strain karya Michael Crichton adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang mengisahkan penemuan sebuah sampel meteor yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa. Meteor ini membawa mikroorganisme yang sangat berbahaya yang disebut Andromeda Strain.

Cerita dimulai ketika sebuah satelit luar angkasa, yang mengorbit Bumi, menangkap sinyal dari meteor yang jatuh di sebuah daerah terpencil di New Mexico. Sebuah tim ilmuwan militer yang disebut sebagai "Proyek Wildfire" segera dikerahkan untuk menangani situasi tersebut.

Mereka menemukan bahwa mikroorganisme Andromeda Strain memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan sangat cepat dan menyebabkan kematian mendalam dalam waktu singkat.

Saat para ilmuwan mencoba untuk memahami sifat dari organisme alien ini, mereka menghadapi berbagai tantangan. Andromeda Strain tidak hanya resisten terhadap antibiotik dan pengobatan konvensional, tetapi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan. Ketika situasi semakin kritis dan ancaman wabah menyebar, tim ilmuwan berusaha mencari cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut dan mencegah bencana global.

7. The Forever War - Joe Haldeman

The Forever War. instagram.com/@matthias_mayz_yzebaert

Novel karya Joe Haldeman ini mengisahkan tentang perang antar bintang dan dampaknya terhadap prajurit manusia serta peradaban mereka. Cerita ini mengikuti perjalanan William Mandella, seorang mahasiswa yang direkrut untuk bergabung dalam perang melawan ras alien bernama Taurans.

Novel dimulai dengan Mandella dan rekan-rekannya bergabung dalam angkatan bersenjata interstellar yang dilatih untuk melawan Taurans. Namun, perjalanan mereka ke medan perang memakan waktu yang jauh lebih lama dari yang diperkirakan karena efek relativitas waktu dalam perjalanan luar angkasa.

Sementara mereka mengalami perjalanan yang relatif singkat, waktu di Bumi terus berlalu dengan cepat, menyebabkan Mandella dan teman-temannya terpisah jauh dari dunia yang mereka tinggalkan.

Mandella kembali ke Bumi setelah bertahun-tahun pertempuran hanya untuk menemukan bahwa masyarakat telah berubah secara dramatis. Dengan setiap kepulangan, ia menghadapi kesulitan beradaptasi dengan perubahan budaya, teknologi, dan politik yang telah berkembang selama ia berada di luar angkasa. Perang yang tampaknya tidak pernah berakhir menyebabkan efek psikologis yang mendalam bagi Mandella, serta keraguan tentang tujuan perang dan arti dari kemenangan.

Baca Juga: 5 Novel yang Angkat Kasus Genosida Masa Lalu, Mari Belajar Sejarah