TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Menarik Tentang Geisha, Mereka Punya Tarif Per Jam!

Sudah menjadi lumrah jika negara mempertahankan budayanya

Geisha. (pixta)

Geisha adalah seorang seniman tradisional yang berasal dari Jepang. Mereka adalah perempuan yang terampil dalam seni tari, musik, menyanyi, dan berbagai bentuk hiburan tradisional Jepang. Geisha sering kali dikaitkan dengan distrik hiburan yang disebut "hanamachi," yang terkenal di kota Kyoto dan beberapa kota besar lainnya di Jepang.

Geisha biasanya mengenakan pakaian yang sangat indah dan rumit, termasuk kimono tradisional dengan berbagai lapisan dan hiasan rambut yang rumit. Mereka juga sering menggunakan riasan wajah putih yang khas, dikenal sebagai "oshiroi," serta bibir yang dicat merah dan warna mata yang dramatis.

Namun sebagian besar gaya hidup dan tanggung jawab geisha tetap diselimuti misteri, dengan banyak kesalahpahaman tentang profesi yang merusak citranya. Berikut adalah 5 fakta tentang kebenaran geisha yang membuatmu terkejut dari rumor buruknya.

Baca Juga: 5 Alasan Karakter One Piece Jarang Mati, Beda dengan Naruto!

1. Seniman penghibur tamu

Geisha. (pixabay)

Sebagai seniman, peran utama seorang geisha adalah untuk menghibur tamu mereka melalui pertunjukan seni yang beragam. Mereka dapat menampilkan tarian tradisional, seperti tarian kipas dan tarian teh, serta bermain alat musik tradisional seperti shamisen (sejenis alat musik senar) dan flut.

Selain itu, geisha juga menguasai seni perbincangan yang terampil dan mampu membangun hubungan yang baik dengan tamu mereka melalui percakapan yang cerdas dan ramah. Mereka dianggap sebagai simbol keanggunan, kehalusan, dan keindahan tradisional Jepang.

2. Populasi geisha sangat sedikit

Geisha. (shutterstock)

Seiring berjalannya waktu sejak zaman keemasan Periode Edo akhir (1603-1867), jumlah geisha di Jepang terus menurun. Dikutip dari Tsunagu Japan, diperkirakan masih ada sekitar 600 geisha yang aktif bekerja di Jepang saat ini. Saat ini, sebagian besar geisha Jepang tinggal dan bekerja di Kyoto, meskipun terdapat juga beberapa distrik geisha yang masih bertahan di Tokyo, Kanazawa, Niigata, dan Hachioji.

Distrik-distrik geisha ini dikenal sebagai "hanamachi" yang didirikan pada abad ke-17 sebagai tempat penyedia hiburan khusus. Salah satu hanamachi yang paling terkenal di Jepang adalah Gion di Kyoto, yang masih memiliki beberapa rumah penginapan geisha, yang disebut "okiya". Daerah ini sangat populer di kalangan wisatawan dan merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat geisha modern. 

3. Tak gampang menjadi geisha

Geisha. (pixabay)

Menurut Tsunagu Japan, dahulu kalau sebagian geisha memperoleh dukungan finansial dari seorang pelanggan yang dikenal sebagai "danna". Seorang danna akan mengambil tanggung jawab atas biaya hidup geisha, termasuk pakaian, perhiasan, dan kebutuhan sehari-hari. Maka, geisha yang sudah menjadi milik danna akan mendedikasikan hiburan hanya untuk seorang itu saja.

Geisha sesungguhnya adalah gelar atau status, menjadi geisha tidak bisa diputuskan begitu saja. Ada pelatihan dan syarat yang harus dipenuhi sesuai adat serta harus menjalani magang terlebih dahulu. Setelah lulus barulah ada semacam upacara atau ritual yang kemudian geisha tersebut harus tercatat oleh negara.

4. Geisha dipatok tarif per jam

Geisha. (pixabay)

Di zaman sekarang, besaran bayaran atau tarif seorang geisha dihitung berdasarkan per jam. Namun, pada zaman Edo, pengukuran waktu dilakukan dengan menghitung berapa lama batang dupa dapat terbakar. Jumlah pendapatan seorang geisha bergantung pada tingkat popularitasnya dan berapa jam kerja yang dilakukan. Permintaan tinggi dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi per jam. Oleh karena itu, menjadi seorang geisha adalah profesi yang tidak stabil, tanpa jaminan penghasilan tetap.

Dalam sebuah festival Miyako Odori, untuk menikmati seni dan kemahiran para geisha ternama setidaknya satu orang harus merogoh kocek 3.000 hingga 5.000 yen atau setara Rp325 ribu hingga Rp650 ribu. Sementara jika menyewa mereka secara ekslusif harganya bisa sangat mahal hingga mencapai puluhan juta rupiah per jam.

Baca Juga: Apa Saja Mitos Tentang Geisha di Jepang, Bukan Wanita Penghibur!

Verified Writer

Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya