Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah Parah

Hepatitis pada anak juga jarang menimbulkan gejala

Surabaya, IDN Times - Baru-baru ini, wabah penyakit hepatitis mesterius sedang merebak di sejumlah negara.  Dokter spesial Hepatitis, sekaligus Staf Gastrohepatologi anak FK Unair dan RSUD dr. Soetomo, Bagus Setyoboedi mengatakan, hepatitis memang bukan penyakit baru. Hepatitis yang ada di Indonesia antara lain, hepatitis A, B, C, D, dan E.

"Kalau hepatitis yang kemarin terjadi di Jakarta dan meyebabkan 3 anak meninggal, saya belum bisa menyampaikan, karena itu kan dari luar negeri, belum tau penyebabnya apa," ujar dr Bagus.

1. Selama ini, penyakit hepatitis pada anak tidak pernah parah

Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah ParahIlustrasi virus HBV penyebab hepatitis (songofnaturalmedicine.com)

Selama ini, kata dr Bagus, penyakit Hepatitis pada anak tak pernah parah, bahkan belum ada yang sampai menyebabkan meninggal dunia. Namun, jika anak tersebut telah tumbuh dewasa, maka akan menyebabkan penyakit kronis.

"Kita kan negara endemis, jadi bukan hal baru. Hepatits B pada anak-anak itu jarang menimbulkan gejala, tapi menjadi kronis, sehingga suatu saat ketika tua bisa bermutasi," ungkapnya.

Sama dengan hepatitis B, hepatitis C menular melalui transfusi darah, dan transplantasi organ. "Itu pun tidak spesifik menimbulkan gejala berat," tuturnya. 

Upaya menangani hepatitis yang menyerang anak-anak adalah dengan memberi imunisasi kepada anak-anak. Selain itu, menjaga higenitas sanitasi.

"Yang penting pencegahannya adalah dengan imunisasi, meningkatkan higiene sanitasi dan pemantauan bagi kelompok rawan paparan," jelas dr Bagus.

Ia menuturkan, sebelum adanya hepatitis mesterius, hepatitis pada anak-anak masih bisa diatasi dengan baik oleh pemerintah, sehingga tidak menyebar terlalu luas.

"Kita sedang berusaha untuk memutus rantai penularannya, ini sudah ada dalam penanganan pemerintah kita, untuk hepatitis mesterius masih belum tau cara penanganannya, karena belum diketahui penyebabnya," terangnya. 

Baca Juga: IDI: Ahli Selidiki Hepatitis Akut Penyebab 3 Anak Meninggal

2. Cara penularan hepatitis bermacam-macam

Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah Parahwebmd.com

Penyebab hepatitis bermacam-macam. Hepatitis A disebabkan karena virus hepatitis A. Cara penularan hepatitis A salah satunya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.

"Terkontaminasi masuk mulut orang lain, cuma jarang yang berat banget," ujarnya.

Hepatitis B, disebabkan karena virus hepatitis B. Penularan hepatitis B bisa melalui transfusi darah. Selain itu, penyebaran hepatitis B ini juga dari ibu ke bayi.

"Jadi hindari menggunakan alat-alat medis yang sudah dipakai, kita juga sedang berjuang untuk memutus penularan dari ibu ke bayinya," jelas dr Bagus.

Sama dengan hepatitis B, hepatitis C juga disebarkan karena jarum suntik yang tidak steril. Serta pula disebabkan karena penularan dari ibu ke janinnya.

Sementara, penyebab hepatitis D adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis D (HDV). Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.

Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus ini.

"Cara pencegahannya adalah dengan menjaga lingkungan dari sanitasi yang buruk," tuturnya. 

Selain hepatitis A, B, C, D dan E yang disebabkan oleh virus, hepatitis juga bisa disebabkan karena autoimun dan toxic atau racun.

Baca Juga: Kemenkes: Kasus Hepatitis Akut Bukan Karena Vaksin COVID-19     

3. Gejala Hepatitis

Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah Parahilustrasi virus hepatitis (scientificanimations.com)

Dikutip dari website Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis adalah mual dan muntah, demam, mudah lelah, feses berwarna pucat urine berwarna gelap, nyeri perut nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, penyakit kuning dan penurunan berat badan.

Penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala sampai beberapa minggu atau telah terjadi gangguan fungsi hati. Pada penderita hepatitis akibat infeksi virus, gejala akan muncul setelah masa inkubasi, yakni sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya