Obat ARV Langka di Surabaya dan Malang, Ini Penjelasan Dinkes Jatim
Sudah ajukan penambahan stok ke Kemenkes sejak Februari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim) membenarkan jenis obat ARV bagi pengidap HIV di RSUD dr. Soetomo Surabaya dan RS Saiful Anwar Malang mulai menipis. Padahal, pihaknya telah mengajukan obat tersebut ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak 10 Februari 2020.
"Pengadaan obat ARV ini menjadi kewenangan Kemenkes. Kami memanfaatkan item obat yang masih ada. Sehingga pengobatan tidak terhenti, sambil menunggu kiriman obat dari kemenkes yang sudah kami ajukan sejak awal februari," ujar Kepala Dinkes Jatim dr. Herlin Ferliana kepada IDN Times, Senin (9/3).
1. Pasien baru HIV di Jatim pada 2019 mencapai 9.981, per bulan butuh 18.131 obat ARV
Pemanfaatan item obat yang tersedia ini menjadi penting, karena pasien HIV baru di Jatim pada 2019 sebanyak 9.981 orang. Jumlah ini lebih banyak daripada tahun 2018 yaitu sebesar 8.930 ODHA. Total kumulatif penemuan mulai tahun 1989 hingga 2019 sebanyak 70.482 ODHA atau 104 persen dari estimasi 67.658 ODHA.
"Untuk menangani pengidap HIV sebanyak itu, dibutuhkan obat ARV per bulan sebanyak 18.131 ODHA, senilai Rp9 miliar," kata Herlin.
Baca Juga: Satu ODHA di Kabupaten Madiun Meninggal Setelah Dirawat di RSUD
Baca Juga: Obat ARV Jenis Truvada di RSUD dr Soetomo Surabaya Kosong