Tips Kesehatan Bagi Anggota KPPS Selama Bertugas

Selamat bertugas petugas KPPS!

Surabaya, IDN Times – Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan menjadi garda terdepan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) pada Rabu 14 Februari 2024. Mereka perlu memperhatikan kesehatan dalam bertugas.

Dokter Sekaligus Dosen di Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR Dr Andrianto dr Sp JP SubSp IKKv(K) FIHA FAPSC FESC memberikan tips bagi anggota KPPS yang bertugas di Pemili 2024. Berikut ini tipsnya:

1. Siapkan kebugaran fisik dan mental dengan manajemen waktu istirahat

Tips Kesehatan Bagi Anggota KPPS Selama Bertugaspetugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menggelar senam kebugaran pada Jumat 9 Februari 2024 untuk mempersiapkan fisik dan mental di Pemilu 2024. Dok. Diskominfo Surabaya.

Agar bisa melakukan pekerjaan ekstra, sebaiknya Anggota KPPS memiliki kesiapan fisik dan mental. Kesiapan tersebut bermula dari sebelum hingga berakhirnya pelaksanaan tugas anggota KPPS.

Dr Andrianto mengingatkan untuk jangan sampai kelelahan sebelum hari pelaksanaan, meskipun ia sadar bahwa persiapannya pun tidaklah ringan. Maka dari itu, perlu manajemen waktu istirahat yang baik, tahu kapan waktu kerja dan kapan waktunya istirahat.

Hal yang sama juga berlaku saat pelaksanaan pemilu. Meskipun istirahat dan beban saat penyelenggaraannya tidak seimbang, KPPS bisa menyiasati waktu sedemikian rupa untuk memulihkan tenaga walau sebentar. "Harus juga mengatur beban agar tidak berlebihan. Pengaturan jam istirahat harus sedemikian rupa sehingga tubuh ada fase untuk recovery," jelasnya.

Baca Juga: KPU Pastikan TPS di Surabaya Ramah Disabilitas

2. Mencukupi gizi tanpa doping

Tips Kesehatan Bagi Anggota KPPS Selama Bertugaspetugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menggelar senam kebugaran pada Jumat 9 Februari 2024 untuk mempersiapkan fisik dan mental di Pemilu 2024. Dok. Diskominfo Surabaya.

Kedua, kecukupan gizi juga menjadi penunjang. Ia tidak menyarankan doping, istilah yang masyarakat kenal dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk memperkuat tubuh selama bertugas.

"Tidak perlu doping. Justru kalau sistem doping, tubuh tidak dalam keadaan fit, dan teraktivasi berlebihan, nantinya juga akan kontraproduktif," sambungnya.

3. Kenali kebiasaan kondisi fisik diri sendiri

Tips Kesehatan Bagi Anggota KPPS Selama Bertugaspetugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menggelar senam kebugaran pada Jumat 9 Februari 2024 untuk mempersiapkan fisik dan mental di Pemilu 2024. Dok. Diskominfo Surabaya.

Mengenali diri sendiri. Dr Andrianto menyebut jika tubuh akan mengirim sinyal jika sedang tidak fit. Jika sinyal itu mengganggu seperti kecapaian, ngos-ngosan, dan berdebar, maka patut waspada dan segera kunjungi fasilitas kesehatan.

"Semakin singkat kita memanfaatkan waktu, maka jantung kita tidak akan dalam keadaan yang lebih buruk," tuturnya.

4. Pertolongan pertama bagi yang pingsan di tengah bertugas

Tips Kesehatan Bagi Anggota KPPS Selama Bertugaspetugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menggelar senam kebugaran pada Jumat 9 Februari 2024 untuk mempersiapkan fisik dan mental di Pemilu 2024. Dok. Diskominfo Surabaya.

Ketika ada anggota yang pingsan di tengah bertugas, dr Andrianto mengimbau untuk memeriksa terlebih dahulu napas dan denyut nadinya. Jika keduanya terdeteksi, pasien hanya perlu berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala selama 10 hingga 15 menit. Pasien seperti ini harus istirahat dan berlanjut pada pemeriksaan lebih detail di fasilitas kesehatan.

Kondisi tersebut akan berbeda ketika pasien berhenti bernapas dan nadi tidak terdeteksi, terlebih akibat henti jantung. Ia mengungkapkan jika angka harapan hidup dari henti jantung sangat rendah, maka upaya penanganan harus segera terlaksana.

"Ketika upaya penyelamatan henti jantung bisa dilakukan dalam 20 menit, 1 dari 5 bisa selamat. Kalau berhubungan dengan kegawatan jantung, pembuluh darah, dan saraf, sangat berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan penanganan," pungkasnya.

Baca Juga: Pesta Demokrasi Hampir Tiba! Ini 10 Promo Makanan di Mal Surabaya 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya