Meski tak penuh sesak, semakin malam pelanggan silih berganti berdatangan ke kedai itu. Terang saja, dengan menu legendaris yang disajikan, harga yang dipatok tak begitu mahal. Untuk satu porsi ronde basah, ronde campur, angsle, dan kacang kuah, Sugeng mematok harga masing-masing Rp10 ribu. Menu paling mahal adalah ronde kering yang diberi harga Rp12 ribu.
Menurut Sugeng, sejak kedai dibuka pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, setidaknya ada 200 orang yang datang. Mulai dari pasangan muda-mudi dimabuk cinta, orang tua beserta anaknya, hingga turis-turis mancanegara. Ia sudah tak canggung jika para bule memesan makanan ringan di kedainya.
"Kalau orang-orang Asia kayak Korea sama Cina itu sukanya ronde. Suka sekali mereka. Tapi kalau orang Eropa kayak Belanda sama Jerman gitu gak suka sama ronde. Sukanya angsle. Saya punya itu langganan orang Korea," celotehnya. Ia juga memamerkan dua foto yang dipajang di tokonya. Sosok dalam foto itu adalah Tommy yang telah menjadi pelanggan setia sejak 1948 hingga kini.