Tips Memilih Daging Sapi dan Ayam Segar di Pasar Tradisional

Konsumsi daging meningkat 3-4 kali jelang lebaran

Banyuwangi, IDN Times - Membeli daging yang sudah rapi terpotong dan dijual dengan eceran per kilogram, tentu butuh kejelian agar tidak menjadi korban membeli daging rusak, gelonggongan maupun tiren.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kasie Kesmavet), Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Bambang Nurseno mengatakan, menjelang Hari Raya Idul Fitri, konsumsi daging masyarakat Banyuwangi biasanya meningkat 3 hingga 4 kali lipat.

Berikut tips memilih daging sapi dan ayam segar di pasar tradisional:

1. Daging sapi idealnya digantung

Tips Memilih Daging Sapi dan Ayam Segar di Pasar TradisionalIDN TImes/Mohamad Ulil Albab

 

Bambang kemudian memberikan tips agar tidak salah dalam memilih daging yang dijual di pasaran. Khusus daging sapi, biasanya dijual dengan cara digantung oleh penjualnya. Selain soal harga yang proporsional, cara menggantung daging sudah jadi ciri-ciri daging yang bagus.

"Daging yang bagus biasanya digantung oleh penjualnya, sedangkan daging sapi yang tidak sehat atau tidak segar biasanya ditaruh di bak.Yang ditaruh di bak biasanya daging sapi gelonggongan atau daging sapi sisa kemarin yang telah dibekukan," jelas Bambang, Rabu (22/5).

Daging sapi gelonggongan tentu tidak akan digantung sebab kandungan air yang berlebih di dalam daging akan luruh dan mengurangi berat daging. "Bila airnya terus menetes, daging gelonggongan akan mengempis dan bobotnya semakin ringan hingga penjual menghindari menggantungnya," katanya.

Baca Juga: Belajar Budaya, 13 Mahasiswa Bule Menetap di Banyuwangi Tiga Bulan

2. Harga normal, tidak terlalu murah

Tips Memilih Daging Sapi dan Ayam Segar di Pasar TradisionalIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Urusan harga yang terlalu murah, kata Bambang juga perlu diwaspadai sebab dikhawatirkan terdapat campuran daging lain. Salah satu cara mendeteksi yakni dengan menawar harga dibawah rata-rata, bila diberikan perlu dicurigai.

"Bila diberikan oleh penjual, coba cek daging tersebut ke Dinas Pertanian atau Dinas Peternakan setempat," jelasnya.

Saat ini, harga daging sapi rata-rata di pasaran mencapai RP 110 ribu sampai Rp 115 ribu per kilogram-nya. Harga tersebut diprediksi mengalami peningkatan pada H-5 lebaran Idul Fitri.

3. Lalat tidak menghampiri, waspada formalin

Tips Memilih Daging Sapi dan Ayam Segar di Pasar TradisionalIDN TImes/Mohamad Ulil Albab

 

Bambang juga menjelaskan bagaimana cara memilih daging ayam di pasaran yang layak dan sehat dikonsumsi. Rata-rata kekhawatiran daging ayam yang diberi zat pengawet formalin dan daging kadaluarsa atau mati kemarin (tiren).

"Daging ayam yang tidak dihinggapi lalat biasanya mengandung formalin. Karena lalat tidak mau formalin," ujarnya.

4. Daging tiren cenderung rapi pemotongan lehernya

Tips Memilih Daging Sapi dan Ayam Segar di Pasar TradisionalIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara ciri-ciri daging ayam tiren biasanya keluar warna kebiruan dari sisi luar. Pembeli juga bisa mengamati bekas potongan pada leher yang biasanya lebih rapi.

"Leher yang dipotong setelah ayam mati cenderung lebih rapi. Berbeda dengan ayam yang dipotong saat hidup, cenderung berantakan," jelasnya.

Dinas Pertanian Banyuwangi sendiri memiliki 6 Rumah Potong Hewan (RPH) yang telah dilengkapi berbagai prosedur pemeriksaan kelayakan kesehatan hewan.

"Tapi kami belum memiliki rumah potong unggas (RPU) sehingga pengawasan difokuskan pada RPU milik swasta yang umumnya berkapasitas kecil. Kami melakukan pemeriksaan sampel dari RPU 3 bulan sekali untuk menilai kesehatan ayam yang dipotong di sana," jelasnya.

Baca Juga: Banyuwangi Lakukan Antisipasi Cegah Virus Cacar Monyet

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya