Tina saat menyiapkan kuliner rujak bakso di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)
Pemilik Warung Rujak Bakso Bu Tina, Sustri Diamantina (57) menceritakan jika awalnya rujak bakso ini idenya dari kakak Tina. Ia mengatakan sang kakak memang penggemar kedua kuliner ini, sehingga iseng mencoba apakah keduanya bisa dijadikan dalam satu piring atau tidak. Dan ternyata hasilnya memuaskan, ada rasa gurih dari kuah bakso dicampur pedas asam dari bumbu kacang rujak cingur.
Karena rasanya yang ternyata lezat, membuat kakak Tina ini terpikirkan untuk berjualan keliling di gang-gang sempit Jalan Mergan. Ia bahkan sudah memiliki langganan mulai dari anak-anak sekolah hingga warga sekitar.
Namun, setelah beberapa tahun berjualan rujak bakso, kakak Tina meninggal dunia. Sehingga sekarang Tina dan suaminya yang meneruskan resep rujak bakso tersebut. Berbeda dari kakaknya, Tina memilih membuka warung daripada berkeliling ke gang-gang sempit.
"Awalnya saudara saya yang jualan rujak bakso. Tapi beliau kemudian meninggal, jadi saya gantikan karena di sekitar sini tidak ada yang jual rujak bakso lagi," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (29/10/2023).
Tina juga menjelaskan ada perbedaan antara rujak bakso yang ia jual dibandingkan milik kakaknya. Ia mengatakan jika dirinya menambahkan pentol dalam sajian rujak bakso sehingga isinya lebih banyak.
"Kalau dulu kakak saya hanya menambahkan kuah bakso ke dalam rujak. Kalau saya sekarang ada inovasi dengan menambahkan pentol agat isinya bertambah," bebernya.