Pengusaha Parcel dan Amplop Lebaran di Jombang yang Panen Cuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jombang, IDN Times - Perempuan bernama Elok Lailatul Maghfiroh (31) pada Senin (26/3/2024) terlihat sibuk menyelesaikan pesanan parcel lebaran di rumahnya Perumahan Griya Anugerah, Desa Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dibantu dengan sejumlah karyawan, ia mengemas berbagai varian parcel lebatan seperti makanan, peralatan makan dan cangkir ke dalam keranjang dengan beragam ukuran dan bentuk yang diberi hiasan pernak-pernik lainnya.
1. Pesanan dari berbagai daerah di Indonesia
Bisnis parcel lebaran yang di dalamnya berisi beragam aneka makanan siap konsumsi ini ditekuni Elok sejak sebelum pandemi lalu. Dibantu jejaring media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, Tiktok dan promosi dari mulut ke mulut membuat usahanya cepat banyak dikenal orang.
Elok mengatakan, pesanan datang ke tempatnya sejak awal Ramadan hingga pertengahan puasa ini. Kebanyakan permintaan dalam jumlah banyak, dari perusahaan atau pabrik di berbagai daerah yang tidak hanya Jombang atau lingkup Jawa Timur.
"Kalau pemesan seperti tahun kemarin itu darinperusahan dari luar Jawa atau Provinsi, punya relasinya ada di sekitaran Jawa Timur kita yang handle," ujar Elok.
Baca Juga: Cerita Perajin Sarung Tenun Goyor di Jombang Panen Pesanan Ramadan
2. Banjir cuan karena pesanan meningkat
Dikatakan Elok, awal Ramadan hingga sekarang ini pesanan meningkat drastis. Sudah ada ribuan parcel yang dikirim kepada pemesan ke berbagai daerah. Kebanyakan pemesanan melalui online.
"Tren parcel yang diminati saat ini keramik, setelah itu handmade dengan beberapa variasi karena budget terjangkau," ucap perempuan berjilbab ini.
Dia mengatakan, paling banyak diminati adalah parcel mini, disebutnya 'tuyul'. Selain ukurannya tidak terlalu besar, diminati karena harganya sangat ramah di kantong, antara Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per parcel.
"Kue kering yang ini first time kami juga banyak diminati namun kendala kami masih pengadaan kue yang tidak bisa diburu-buru," katanya.
Tingginya permintaan konsumen secara otomatis usaha rumahan Elok itu panen cuan. Namun sayangnya, Elok tidak mengungkap besaran perputaran uang bisnisnya itu. "Alhamdulillah omzet naik, ini berkah Ramadan," katanya.
3. Kewalahan layani pesanan amplop lebaran
Selain bisnis pembuatan parcel, pada Ramadan tahun ini pemilik usaha Java Store ini juga menangkap peluang usaha produksi angpao atau amplop lebaran.
Tanpa ia duga, minat masyarakat untuk memesan sangat luar biasa. Hingga pertengahan puasa ini, sudah harus melayani 35 ribu amplop lebaran. Elok mengaku kewalahan, sebab semua dikerjakan secara manual dengan tenaga terbatas.
"Agen seperti di Tasikmalaya dan Purwokerto yang ikut kita sekarang juga ikut berjualan tren ramadan dan lebaran, jadi pesanan amplop kita juga di luar dugaan hingga puluhan ribu. Harganya Rp6 ribu per 10 amplop. Ini kewalahan karena tenaga kita terbatas," katanya.
Meski banjir pesanan hingga kewalahan melayani, Elok masih terus membuka orderan hingga waktu yang tidak ditentukan. "Pesanan offline maupun online melalui marketplace dan media sosial masih kami terima, namun sewaktu-waktu kami tutup karena mengejar pengiriman sebelum hari raya," pungkas Elok.
Baca Juga: Pesantren di Jombang Mengaji Kitab Kuning, Terjemahnya Bahasa Inggris
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.