Produksi Padi di Magetan 2023 Diklaim Stabil Meski Lahan Menyusut

Produksi padi Magetan tahun 2023 sebesar 397.217 ton

Magetan, IDN Times - Produksi padi di Magetan pada tahun 2023 diklaim stabil, meski lahan terus menyusut. Berdasarkan laporan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Magetan, produksi padi tercatat sebesar 397.217 ton meski luas lahan selama 5 tahun terakhir berkurang 26 hektar.

1. Lahan pertanian berkurang 26 hektar

Produksi Padi di Magetan 2023 Diklaim Stabil Meski Lahan MenyusutSenen (55) salah satu petani di Desa Pragak Kecamatan Parang Magetan menunjukkan tanaman padinya yang 3 Minggu lagi panen. IDN Times/ Riyanto

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Uswatul Chasanah, tren produksi padi di Magetan cenderung stabil, di saat daerah lain turun.

"Produksi padi di Kabupaten Magetan memang trennya turun naik turun ya karena disebabkan oleh banyak faktor ya. Mulai dari iklim, pola tanam berubah akibat dampak el-nino. Kemudian luas lahan juga menyusut akibat alih fungsi untuk pemukiman dan usaha. Luas lahan sawah kita saat ini tinggal 28.217 hektar. Kemudian dalam 5 tahun terakhir alih fungsi lahan sawah berkurang seluas 26 hektar," kata Ana pangilan kadis TPHP Magaten kelas IDN Times, Rabu (23/01/2024).

Menurutnya, produksi padi tahun 2023 sebesar 397.278 ton gabah kering giling. Hal ini diklaim stabil karena hanya berkurang sedikit dibanding tahun lalu.

"Memang untuk jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah ada penurunan. Untuk menutupi itu kami berikan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada para petani," terangnya.

Menurutnya, El Nino berdampak pada masa tanam mengalami pergeseran. Artinya musim tanam jadi mundur beberapa bulan ke belakang. 

"Jelas curah hujan yang seharusnya bulan November-Desember masuk musim hujan tetapi mudur hingga pertengahan Januari ini," ungkapnya. 

Terakhir untuk Perda yang mengatur alih fungsi lahan sudah ada hanya saja saat ini masih dalam proses penyusunan di Perbup.

Baca Juga: Produksi Padi Ditarget Naik di Tengah Minimnya Pupuk Subsidi

2. Stok beras di Bulog ada 7000 ton

Produksi Padi di Magetan 2023 Diklaim Stabil Meski Lahan MenyusutStok beras yang berada di gudang Bulog Ponorogo saat ini tersedia 7000 ton. IDN Times/ Humas Bulog Ponorogo

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Ponorogo Aan Sugiarto mengatakan kalau stok beras per hari ini 5.400 ton di seluruh gudang Bulog Magetan, Ponorogo dan Pacitan. Hingga akhir bulan nanti akan ada sebanyak 7000 ton. 

"4500 ton sampai hari ini stok beras yang kita punya. Setiap hari kan terus ditambah, saya pastikan hingga akhir bulan ini ada 7000 ton dan akan terus bertambah," kata Aan. 

Penyerapan gabah dari petani diakuinya tiap tahun terus menurun akibat harga gabah ditingkat petani tinggi.Harga gabah dari petani mahal. Bahkan melampaui HPP yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Tahun ini kita belum melakukan penyerapan karena belum masuk masa panen. Tapi kalau dibandingkan dengan tahun 2022 penyerapan gabah dari petani 2023 lebih kecil. Artinya antara 2022 dengan 2023 terjadi penurunan penyerapan karena mahal itu tadi," ungkapnya. 

Bulog hanya bisa menyerap gabah petani pada saat musim panen raya saja. Diluar musim panen harga gabah akan melambung tinggi sehingga cenderung menjul kepada pihak luar yang membayar lebih mahal.

3. Tanggapan petani soal harga gabah mahal saat ini

Produksi Padi di Magetan 2023 Diklaim Stabil Meski Lahan MenyusutTanaman padi di Desa Pragak Kecamatan Parang Kabupaten Magetan yang saat ini jelang menguning. IDN Times/ Riyanto

Mahalnya harga gabah kering giling saat ini menjadi berkah bagi para petani. Harga GKP hampir tembus di angka Rp900 perkilogram membuat mereka untung. Artinya sebanding dengan biaya garap, perawatan dan biaya pupuk. 

"Alhamdulillah harga gabah bagus sekarang ini. Nanum saat ini kami belum panen, apakah harga turun atau stabil ketika masuk panen raya nanti. Itu yang menjadi kekhawatiran petani saat ini," beber petani di desa Pragak bernama Senen.

Ia dan petani yang lain memprediksi harga gabah panen musim ini turun namun tidak banyak masih di angka Rp7 ribu ke atas. Artinya petani masih ada untung. 

"Untuk hasil panen per hektar relatif ya, 7 ton rata-rata bisa lebih bisa kurang. Musim ini tanaman padi rata rata tumbuh bagus, mudahan selamat hingga masa panen nanti," imbuh Sirus petani lain.

Lebih lanjut ditanyakan apa kendala peningkatan produksi pertanian? Mereka menyebut luas lahan terbatas berkurang untuk lahan perumahan. 

"Kalau pupuk relatif ya, harga jual padi bagus kami tidak keberatan untuk membelinya pupuk non subsidi. Artinya kita jualan dua karung gabah sudah dapat 2 karung pupuk juga bahkan masih lebih uang," ungkapnya.

Para orang tua mengaku kesulit untuk mewariskan pertanian kepada anak anaknya karena menjadi petani kurang menguntungkan sebelumnya. 

"Dulu harga gabah kan murah di bawah Rp5000 ya sehingga anak anak muda engan. Tidak untung meski telah mengolah lahan dengan keras. Akhirnya pilih anak muda memilih kerja diluar sektor pertanian seperti pabrik dan usaha lainnya," imbuhnya. 

Terakhir ditanya, apa yang perlu diperbaiki dari sistem pertanian kita? Meraka kompak meminta kepastian harga jual paska panen raya. 

"Kepastian harga jual paska panen pastinya, jangan begitu panen raya harganya jatuh. Kemudian infrastruktur seperti pengairan dan tersedianya pupuk murah," pungkasnya.

Baca Juga: Terekam CCTV, Tahanan Kabur dari Sel PN Magetan

Riyanto Photo Community Writer Riyanto

All

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya