Demi Bisa Beli Beras Murah Warga Ngawi Antre Sejak Subuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ngawi, Jawa Timur - Demi mendapatkan beras dengan harga murah dari Bulog, puluhan warga di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, rela mengantrea berjam-jam di lorong depan kios milik pedagang beras di Pasar Besar Ngawi pada Senin (19/02/2024).
1. Warga mengaku datang sejak subuh agar kebagian
Takut tidak kebagian beras murah, warga yang didominasi oleh par ibu-ibu ini mengaku mengantri sejak dari subuh, Bahkan, ada seorang ibu yang sampai ketiduran di lantai demi untuk bisa membeli beras.
Saat kios dibuka pukul 08.15 WIB, mereka langsung menyerbu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog yang dijual Rp54.500 per kemasan isi 5 kilogram. Sedang harga beras selain SPHP dari Bulog mencapai Rp17 ribu per kilogram.
Meskipun sudah antri sejak subuh, tak sedikit warga yang balik kucing akibat tidak kebagian beras. Kios tersebut hanya menyediakan 50 kemasan beras SPHP setiap hari.
Baca Juga: Ratusan Warga Ngawi Berdesakan Demi Membeli Beras Murah
2. Selain beras sulit harga kebutuhan pokok lainya juga naik
Warga yang tidak kebagian beras pun protes karena di daerah lumbung pangan seperti Ngawi, beras masih mahal dan sulit didapat.
Kesulitan bahan pangan beras juga diperparah oleh naiknya harga kebutuhan pokok lainnya seperti cabai rawit yang kini ikut naik menjadi Rp85 ribu dari sebelumnya Rp45 ribu per kilogram.
"Semakin hari beras semakin mahal. Ini dari Rp54.500, di luar bisa jadi Rp70.000. Kenapa di sini gudang beras kok seperti ini? Apa ini permainan?" kata Vivi Virgonita, salah seorang warga.
3. Karung pengemas beras di Bulog kosong
Bagus Widiantoro, pedagang beras, mengaku kasihan melihat warga yang sudah antri sejak kios belum buka.
"Kasihan sebenarnya yang tidak kebaguan, tapi harus bagaimana lagi, stok beras SPHP kami juga sedikit, sehari hanya dapat jatah dari Bulog 50 pack isi 5 kg. Kami sudah membatasi satu orang hanya bisa membeli 1 bungkus," terang Bagus.
Lebih lanjut dikatakan Bagus, jika saat ini Bulog belum bisa dropping karena stok karung di gudang habis. Menunggu kemasan karung tersedia untuk distribusi
Menangapi hal tesebut para pedagang dan warga menyayangkan keterlambatan Bulog menyalurkan beras ke pasaran akibat tidak ada karung.
"Kok bisa Bulog kehabisan karung, masyarakat saat ini sulit pangan," keluh mereka.
Baca Juga: Beras Terus Naik, Pemprov Ungkap Sebab dan Pengendaliannya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.