Kelompok Tani di Kota Madiun Kembangkan Beras Sehat 

Tidak mudah basi bila sudah jadi nasi

Madiun, IDN Times – Bahan pangan organik memiliki pasar tersendiri di kalangan masyarakat selama beberapa tahun terakhir. Karena itu, Kelompok Tani Rejo Gati di Kota Madiun termotivasi membudidayakan beras merah dan putih sehat.

Sejak dua terakhir, sejumlah petani yang bergabung dalam komunitas itu menanam, merawat, memanen, dan menjual komoditas itu. Setiap kemasan berisi dua kilogram beras merah dibanderol dengan harga Rp30 ribu. Sedangkan, harga dua kilogram beras putih Rp20 ribu per kemasan.

“Sampai sekarang sudah panen enam kali. Sekali panen membutuhkan waktu empat bulan,” kata Ira Umariatin, sekretaris kelompok Rejo Gati belum lama ini.

1. Bila sudah menjadi nasi tidak mudah basi

Kelompok Tani di Kota Madiun Kembangkan Beras Sehat IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, pengembangan beras sehat itu bermula dari ketertarikan kelompok terhadap bahan pangan yang minim zat kimia. Selain lebih aman dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang, juga memberikan nilai ekonomis. Apalagi, produk semacam itu tengah banyak diburu konsumen di tengah santernya industri pertanian.

Untuk budidaya, Ira menuturkan, nyaris sama dengan tanaman padi pada umumnya. Hanya saja, tidak menggunakan pestisida berbahan kimia ketika berlangsung masa penyemprotan. Selain itu, kadar pupuk kimia hanya berkisar 30 hingga 50 persen dibandingkan budidaya yang banyak dilakukan petani di wilayah Madiun.

“Dengan perawatan seperti itu, apabila sudah menjadi nasi tidak mudah basi,” ujar perempuan itu kepada IDN Times. Saat ini luasan lahan untuk pengembangan padi ini sekitar 10 hektare.  

Baca Juga: Januari-Mei, Penderita DB di Kota Madiun Tembus 300 Jiwa

2. Pemkot mewacanakan perluasan lahan penanaman

Kelompok Tani di Kota Madiun Kembangkan Beras Sehat IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Budidaya beras sehat yang dijalankan oleh kelompok Rejo Gati mampu menarik perhatian Wali Kota Madiun, Maidi. Orang nomor satu di jajaran Pemkot Madiun itu menyatakan akan lebih mengembangkan produksi beras sehat.

“Kami akan ikut mengenalkan beras untuk dibudidayakan lebih banyak. Nanti, tanah bengkok (kas pemerintah kota) bisa digunakan untuk penanaman,” kata dia sembari menyatakan luas tanah bengkok yang ada di Kota sekitar 100 hektare.

3. Setelah panen dari sawah akan langsung digiling dan dikemas

Kelompok Tani di Kota Madiun Kembangkan Beras Sehat IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain itu, pemkot tengah berencana mempersingkat waktu penggilingan, pengemasan hingga penjualan produk beras sehat.  Adapun konsepnya proses ini hanya membutuhkan waktu lima jam setelah padi dipanen dari sawah.

Dengan demikian, Maidi mengatakan, biaya beras akan lebih terjamin kualitasnya dan cepat laku di pasaran. “Dapat memangkas biaya perawatan beras. Jika ini sudah berlangsung, maka lahan lain (di luar bengkok) akan diarahkan untuk ditanami padi jenis ini (termasuk teknis perawatannya),” ia menjelaskan.

Baca Juga: H-10 Lebaran, ASN Pemkot Madiun Terima THR

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya