Target Transaksi Java Coffee Culture 2024 Rp16 Miliar

Digelar di Tunjungan dan Peneleh

Surabaya, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya kembali menghadirkan Java Coffee Culture (JCC) dan Festival Peneleh 2024 yang akan digelar pada tanggal 5-7 Juli 2024 mendatang di Jalan Tunjungan dan Kawasan Wisata Peneleh Surabaya. Transaksi ditarget mencapai Rp16 miliar.

1. Berbagai rangkaian acara digelar

Target Transaksi Java Coffee Culture 2024 Rp16 MiliarPenanda dan rute wisata di Kampung Peneleh, Surabaya. (IDN Times/Kayla)

JCC kali ini mengusung tema "Sinergi dalam Secangkir Kopi Pengupas Potensi Ekonomi & Harmoni Bangsa", JCC dan Festival Peneleh 2024 terdiri dari dua klaster kegiatan, yaitu Festival Peneleh yang akan digelar pada 5 dan 6 Juli 2024 dan JCC pada 5 - 7 Juli 2024.

Rangkaian Festival Peneleh meliputi Lomba Sapta Pesona, opening ceremony, Pasar dan Hiburan Rakjat Peneleh, Peneleh Heritage Track, sementara rangkaian JCC meliputi Lomba Story Produk Kopi, workshop, talkshow, business matching dan cupping experience, showcasing UMKM Kopi Jawa, Fun Walk, Latte Art Competition, Teaterikal Nyala Gunungsari, dan ditutup dengan puncak Semarak JCC & Festival Peneleh 2024.

"Java Coffee Culture (JCC) dan Festival Peneleh 2024 sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendorong promosi Kopi Jawa sebagai komoditas unggulan nasional dan potensi ekspor, meningkatkan promosi Kampung Wisata Sejarah Peneleh Surabaya sebagai destinasi wisata baru, serta meningkatkan value added Kopi Jawa dan Kawasan Wisata dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan", ucap Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Bandoe Widiarto, Sabtu (29/6/2024). 

Baca Juga: Ombudsman Jatim Terima Aduan tentang PPDB Jalur Zonasi

2. Jawa Timur penghasil kopi terbesar di Pulau Jawa

Target Transaksi Java Coffee Culture 2024 Rp16 MiliarIlustrasi biji kopi (pixabay.com/Christoph)

Bonde menyebut, produksi kopi di Jawa pada tahun 2023 tercatat sebesar 99,2 ribu ton. Secara spasial, produksi kopi tersebar di seluruh wilayah Jawa yang utamanya didominasi dari provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Produksi kopi pada tahun 2023 untuk Jawa Timur sebanyak 48.100 terbanyak di Pulau Jawa. 

"Dari sisi ekspor, komoditas unggulan kopi di Jawa didominasi oleh Jawa Timur dan mayoritas di ekspor ke Mesir, Jepang, dan Italia. Ekspor kopi not roasted/biji kopi di Jawa masih cukup tinggi dibandingkan kopi roasted, sehingga masih terdapat ruang untuk hilirisasi komoditas kopi olahan di Jawa," ungkapnya.

Lebih lanjut, komoditas kopi roasted di Jawa didominasi oleh Jawa Timur dan komoditas ekstrak kopi di Jawa didominasi oleh Banten. Ekspor olahan kopi mayoritas  ke Filiphina. 

3. JCC melibatkan kelompok sadar wisata

Target Transaksi Java Coffee Culture 2024 Rp16 Miliarilustrasi kopi-C kosong (pixabay.com/Cedar Creation)

Menurut Bonde, kegiatan ini turut melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kawasan Wisata Sejarah Peneleh, komunitas dan asosiasi pelaku bisnis kopi, UMKM wastra, musisi, penggiat Sejarah, serta masyarakat pecinta kopi dan sejarah pada umumnya.

JCC dan Festival Peneleh 2024 yang merupakan flagship event dalam rangka Road to Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 ini merupakan wujud sinergi kami bersama Pemerintah untuk memperkenalkan nilai, sejarah, filosofi, dan potensi kopi unggulan di wilayah Jawa, serta Kawasan Wisata Peneleh.

"Event ini kami harapkan dapat menciptakan nilai tambah kopi Jawa dan kawasan wisata yang pada gilirannya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," sambung Bandoe Widiarto.

Pada rangkaian kegiatan ini, dilakukan pula beberapa inovasi berupa perluasan kerja sama untuk pelaksanaan business matching dengan KPwBI Luar Negeri, melibatkan UMKM swastra dalam sesi fashion show, melaksanakan workshop produk turunan kopi, serta kerja sama antara Pokdarwis Kawasan Wisata Sejarah Peneleh dan Bond Java Travel untuk Pemasaran paket Wisata Sejarah Peneleh.

"JCC dan Festival Peneleh 2024 diharapkan dapat meningkatkan eksposur dan daya saing komoditas kopi unggulan Jawa dan Kawasan Wisata Peneleh melalui kegiatan business matching dan showcasing UMKM, mendorong penguatan peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia untuk bersinergi dalam pengembangan kopi Jawa dan diversifikasi produknya, serta  meningkatnya sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia dengan berbagai stakeholders dalam pengembangan komoditas dan pariwasata secara berkelanjutan," pungkas dia. 

Baca Juga: Cara Mengatasi Kecanduan Minum Kopi

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya