Tak Perlu Panic Buying, Bahan Pangan di Surabaya Cukup

Beli secukupnya

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau kepada masyarakat agar tak perlu panic buying dengan membeli banyak sembako. Sebab, ketersediaan bahan pangan di Surabaya mencukupi. 

Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Perekonomian Pemkot Surabaya, Agung Supriyo Wibowo mengatakan, selain melalui Kios TPID, pemkot juga menggelar Pasar Murah dua kali dalam sepekan. Hal ini untuk mendekatkan kebutuhan bahan pangan kepada masyarakat.

"Kegiatan Pasar Murah atau Operasi Pasar, kita adakan setiap minggu (Selasa dan Kamis) di Surabaya, ada di 31 wilayah kecamatan. Untuk titik tempatnya, kita adakan keliling secara bergantian," kata Agung Supriyo, Jumat (1/2/2024).

Dalam kegiatan Pasar Murah tersebut, Pemkot Surabaya menyediakan beragam komoditas bahan pangan. Di antaranya, beras, bawang merah dan putih, minyak goreng, cabe, telur hingga daging. Pasar murah biasanya digelar di halaman kantor kecamatan, kelurahan, Balai RW, hingga tempat-tempat strategis yang mudah dijangkau oleh warga setempat.

Selain kegiatan Pasar Murah, pihaknya juga rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM tersebut polanya hampir sama dengan Pasar Murah, namun dengan kuantitas bahan pokok yang disediakan lebih besar.

"Kalau gerakan pangan murah itu yang lebih besar lagi, biasanya kita ditempatkan di suatu tempat yang di situ padat penduduk dan ramai sekali. Selain itu, di gerakan pangan murah, kami kuantitasnya (bahan pokok) lebih besar," ungkap dia.

Oleh karenanya, pemkot mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik buying terhadap ketersediaan bahan pangan. Sebab, ketersediaan bahan pangan di Kota Surabaya mencukupi.

"Kota Surabaya ini insyaallah tercukupi untuk ketersediaan pangan, baik itu beras, gula maupun minyak," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Dwi Suryaning Endah Yanie menjelaskan, GPM diadakan sebulan 1-3 kali. Sedangkan untuk lokasinya, ditempatkan bergiliran di wilayah Surabaya, timur, barat, utara dan selatan.

"Di GPM kami menjual lumayan besar (jumlah bahan pangan). Kita adakan sebulan 1-3 kali berputar, bergantian lokasinya. Biasanya di GPM, kita menyediakan sekitar 8-10 ton beras, ada beras SPHP, beras premium, semuanya ada kita jual," kata Dwi Suryaning.

Pihaknya juga menyediakan beragam bahan pokok lain dengan kuantitas yang lebih besar. Di antaranya, seperti minyak goreng, gula, bawang merah bawang putih dan telur

"Ada juga kelompok tani, kelompok tani kami yang sedang berproduksi, kita beri kesempatan mereka untuk berjualan di situ," jelasnya.

Bahkan, dalam kegiatan GPM, Dwi mengungkapkan jika Pemkot Surabaya juga memberi kesempatan bagi warga yang tergabung dalam program padat karya untuk menjual produk mereka. Misalnya seperti padat karya beternak lele, maka hasil dari budidaya ikan tersebut dijual dalam Gerakan Pangan Murah.

"Seperti pada saat tanggal 1 Februari 2024, kita adakan GPM di Rusun Penjaringansari. Alhamdulillah itu antusias warga sekitar sangat tinggi sekali untuk membeli bahan pangan yang kita sediakan dan belum siang sudah habis," pungkasnya. 

Baca Juga: Rumah Sakit Surabaya Timur Ditarget Selesai September 2024

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya