[WANSUS] OCBC NISP: UMKM Sumbang 61 Persen PDB Tapi Banyak Tantangan

Berbagai program diberikan OCBC NISP untuk perkembangan UMKM

Surabaya, IDN Times - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM), terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia hingga September 2021. Jumlah ini, menyumbang mayoritas Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yaitu sebesar 61,07 persen atau Rp8,573 triliun. Kondisi ini pun membuat perkembangan UMKM menjadi perhatian dalam pemulihan ekonomi di Indonesia dalam masa pandemik COVID-19.

Sayangnya, pertumbuhan UMKM ini kurang dibarengi dengan perkembangan keahlian manajemen keuangan dan digitalisasi. Untuk itu, sebagai salah satu bank tertua keempat di Indonesia, OCBC NISP membuat program pendampingan UMKM yang tak hanya memberikan pelatihan keahlian bagi UMKM namun juga ekosistem komunitas yang konstruktif. Program ini dinamakan #ONPreneurship, IDN Times pun berkesempatan melakukan wawancara bersama Executive Vice President, National Network Head Bank OCBC NISP, Jenny Hartanto. Berikut kutipan wawancaranya.

Apa itu program ONPreneurship dari OCBC?

ONPreneurship adalah program kami untuk mendukung UMKM. Kita istilahya mencari Jagoan Lokal Nusantara. Sejak acara berlangsung, kami menjaring 1.500 Jagoan Lokal UMKM. Ada 5 rangkaian tahap. Dalam lima tahap itu, para UMKM akan diseleksi. Setelah itu, akan terpilih tiga pemenang. Ketiga pemenang itu dipilih berdasarkan review bisnis dan bagaimana mereka menyampaikan rencana bisnis ke depan khususnya menghadapi era new normal 2022.

Mengapa OCBC NISP mengadakan ONPreneurship dan apa keuntungannya bagi OCBC sendiri?

Jadi latar belakang ONPreneurship ini, UMKM itu penting bagi perekonomian Indonesia. Jumlahnya 64 juta, secara porsi PDB 61 persen juga menyerap tenaga kerja 97 persen. Tapi, yang namanya UMKM banyak tantangan. Jadi kita mau bantu UMKM.

Latar belakang kedua, portofolio kita terhadap UMKM cukup besar. Kami selama ini sudah sering mendampingi nasabah kita, melihat tantangan apa saja yang dihadapi. Kita mau membantu UMKM ini agar bisa menciptakan ruang sharing knowledge agar bisa menemukan solusi dari tantangan dan tips-tips.

[WANSUS] OCBC NISP: UMKM Sumbang 61 Persen PDB Tapi Banyak TantanganIlustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Baca Juga: Terdampak Pandemik, 200 UMKM di Madiun Banting Setir Buka Usaha Lain

Bagaimana respons para UMKM dengan program ONPreneurship?

Saya sangat surprised, dari sesi awal webinar, networking, bootcamp antusiasme yang diberikan luar biasa. Sangat aktif. Testimoni peserta sangat menggembirakan. Bahkan tadi banyak yang minta dijadikan acara anual dari tahun ke tahun. Yang kita berikan ini memberikan dampak positif.

Dengan adanya bimbingan yang diberikan saya berharap bisnis mereka bisa tumbuh berkembang. Kita sesinya interaktif karena ada role play, study case. Mereka dipaksa ikut berprastipasi. Karena kita memberikannya tips praktis financial forecasting dan business planning. 

Selain ONPreneurship, program apa lagi yang diberikan OCBC NISP bagi UMKM?

Kami punya solusi perbankan untuk membantu pelaku UMKM  mengembangkan bisnisnya. Yang pertama yaitu NYALA bisnis. Ini produk layanan bagi pemilik dana di atas Rp25 juta agar bisa menikmati layanan transfer gratis, aplikasi accounting gratis, dan fasilitas-fasilitas lain. Ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan lainnya.

Kedua, kami punya program TAYTB Women Warriors, program khusus usaha yang key woman-nya wanita. Perusahaan yang saham mayoritas dipegang oleh wanita. Pembiayaan, modal usaha yang dimiliki wanita, secara suku bunga lebih bagus. Perhatian tetap ke UMKM kita, tapi Woman Warrior ini untuk membangkitkan aspirasi wanita. Jangan salah, paradigma wanita cuma stay di rumah. Secara kesetaraan gender, ini banyak wanita yang bisnisnya berkembang ketika dipimpin wanita.

[WANSUS] OCBC NISP: UMKM Sumbang 61 Persen PDB Tapi Banyak TantanganIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Acara puncak dan pengumuman pemenang ONPreneurship dilaksanakan di Jatim dengan mengundang Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Apa alasannya?

Jatim memiliki potensi UMKM yang sangat besar. Puluhan UMKM dari Jatim ikut ONPreneurship. Bahkan, juara 2 dari Surabaya. Kami juga bertepatan ingin mengenalkan kantor cabang di Surabaya yaitu Financial Fitness Gym di Ciputra World Surabaya.

Konsep yang diangkat cukup menarik yaitu bank tapi seperti gym. Bisa dijelaskan seperti apa itu Financial Fitness Gym?

Ini kita sebutnya Financial Fitness Gym by NYALA. Bank rasa gym. Ini pertama kali di Indonesia. Di bank ini, tidak ada CS atau teller, adanya NYALA Buddy dan NYALA Trainer. Konsep bank yang kita pengin ini yang bisa sharing knowledge yang kasih bantu nasabah lebih. Ini yang mendorong hadirnya Financial Fitnesse Gym memberikan pengalaman belajar agar bisa financial fit. Di Financial Fitness Gym ini, member bukan cuma nasabah saja. Member bisa memeriksa kesehatan keuangannya lalu berkonsultasi ke NYALA Trainer. Kami juga menyediakan kelas-kelas keuangan secara offline maupun online.

Kenapa mengangkat konsep Financial Fitness Gym?

Literasi keuangan masyarakat di Indonesia masih rendah. Penginnya cuan instan, padahal beli saham dan lain-lain pakai utang. Kita pengin perbaiki dengan cara knowledge diperbaiki. Kebiasaan lebih besar pasak daripada tiang itu harus dihilangkan. Mindset juga penting, saya baru mau menabung kalau gaji, gede ini salah karena gaji berapa pun kamu harus menabung.

Kita ada program Rp20 ribu per hari. Padahal beli kopi aja Rp50 ribu. Sekarang transaksi meningkat bahkan proyeksinya naik lagi. Kita tidak pengin kemudahan transaksi digital seperti ini dipakai perilaku konsumtif padahal harusnya digunakan untuk penginkatan kekayaan.

Surabaya dipilih menjadi kota pertama Financial Fitness Gym di Indonesia. Kenapa memilih Surabaya?

Surabaya itu punya indeks pembangunan manusia 82 persen, pertumbuhan ekonomi Surabaya tinggi, di atas nasional. Sayang kota dengan potensi yang bagus ini masyarakat generasi mudanya pengetahuan finansialnya kurang.

Baca Juga: UMKM Kamu Mau Naik Kelas? Intip nih Sederet Program PTSI!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya