Terdampak Pandemik, Penjualan Ritel di Mal Turun Hingga 80 Persen

Dampak COVID-19 dan PSBB

Surabaya, IDN Times - Sejak merebaknya COVID-19 di Indonesia, usaha ritel mulai merasakan penurunan pendapatan. Imbauan pemerintah agar masyarakat beraktivitas rumah saja membuat mal menjadi sepi. Kondisi ini diperparah dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

1. Ritel yang integrasi dengan mal terdampak parah

Terdampak Pandemik, Penjualan Ritel di Mal Turun Hingga 80 PersenSuasana Pakuwon Mall Surabaya di tengah pandemik COVID-19. IDN Times/Rosa Folia

Sepinya usaha ini dirasakan langsung oleh ritel yang terintegrasi dengan mal di Indonesia. Tak main-main, penurunan penjualannya bahkan hingga 80 persen. Padahal jenis ritel yang berada di mal merupakan penyedia kebutuhan pokok.

"Penurunan terasa terutama pada ritel yang terintegerasi dengan mal. Tapi yang lebih terasa departemen store, terjun bebas," ujar Staf Ahli DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Abraham Ibnu kepada IDN Times, Kamis (30/4).

2. Belum ada laporan di PHK di Surabaya Raya

Terdampak Pandemik, Penjualan Ritel di Mal Turun Hingga 80 PersenKondisi Galaxy Mall Surabaya di tengah pandemik COVID-19. IDN Times/Faiz Nashrillah

Fenomena ini tidak hanya di Jakarta saja, Abraham mendapat laporan sepinya ritel yang terintgerasi dengan mal juga terjadi di Jawa Timur (Jatim) khususnya Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) yang tengah menerapkan PSBB sejak 28 April-11 Mei mendatang.

"Bedanya di Jatim belum ada ritel modern PHK karyawannya, kalau di Jakarta itu ada di Ramayana," dia membeberkan.

3. Ritel minimarket cenderung normal

Terdampak Pandemik, Penjualan Ritel di Mal Turun Hingga 80 PersenSuasana Pakuwon Mall Surabaya di tengah pandemik COVID-19. IDN Times/Rosa Folia

Penerapan PSBB ini rupanya juga berdampak pada ritel jenis minimarket. Meski berada di dekat perkampungan, usaha ini sekarang dibatasi jamnya. Karena ada pemberlakuan jam malam pukul 21.00-04.00 WIB.

"Kan boleh buka dengan pengurangan jam malam," ucap Abraham.

Tapi sejauh ini terkait daya beli di minimarket, lanjut dia, cenderung normal. Banyak masyarakat justru mulai belanja di minimarket dari pada pergi ke mal. "Beberapa mengalami trennya minggu pertama meningkat. Minggu kedua dan ketiga turun. Minggu keempat naik lagi," ujarnya.

4. Kebutuhan pokok sesuai HET tersedia di ritel

Terdampak Pandemik, Penjualan Ritel di Mal Turun Hingga 80 PersenSuasana Pakuwon Mall Surabaya di tengah pandemik COVID-19. IDN Times/Rosa Folia

Di sisi lain, Aprindo juga terus berkomunikasi terkait stok pangan secara nasional maupun daerah. Abraham mendapat konfirmasi persediaan aman hingga beberapa bulan ke depan. Bahkan ritel-ritel akan terus menyediakan kenutuhan pokok dengan harga eceran tertinggi (HET).

"Yang jelas seluruh stok kebutuhan pangan aman, ritel diwajibkan menjual sesuai HET," tegasnya.

Baca Juga: 6 Catatan Penting WHO tentang Mengadakan Acara saat Pandemik COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya