Penurunan Penduduk Miskin di Jatim Tertinggi Nasional

Pertumbuhan ekonomi jadi faktornya

Surabaya, IDN Times - Tingkat kemiskinan di Jawa Timur (Jatim) mengalami penurunan 10,59 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebut, jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebesar 4,259 juta orang, menurun 0,313 juta orang terhadap Maret 2021 dan menurun 0,326 juta orang terhadap Maret 2020.

1. Penurunan kemiskinan Jatim tertinggi nasional

Penurunan Penduduk Miskin di Jatim Tertinggi NasionalIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa merinci bahwa penurunan kemiskinan selama Maret - September 2021 sebanyak 313.130 jiwa penduduk di wilayahnya. Angka penurunan tersebut, sebesar 30 persen dari total penurunan kemiskinan.

"Jawa Timur berhasilkan menurunkan kemiskinan tertinggi nasional," ujarnya tertulis di Instagramnya @khofifah.ip, Rabu (19/1/2022). Peringkat kedua ada Jawa Barat yang menurunkan kemiskinan sebanyak 190.48 jiwa, disusul Jawa Tengah 175.74 jiwa, Lampung 76.91 jiwa dan Sumatera Utara 70.79 jiwa.

2. Masyarakat di kota dan desa sama-sama mengalami penurunan kemiskinan

Penurunan Penduduk Miskin di Jatim Tertinggi NasionalIlustrasi kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2021 sebesar 8,38 persen, turun menjadi 7,99 persen pada September 2021. Sementara persentase penduduk miskin pedesaan pada Maret 2021 sebesar 15,05 persen, turun menjadi 13,79 persen pada September 2021.

"Jumlah penduduk miskin September 2021 perkotaan turun sebanyak 71,3 ribu orang, dari 1,840 juta orang pada Maret 2021 menjadi 1,768 juta orang pada September 2021," kata dia.

"Jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 241,8 ribu orang, dari 2,732 juta orang pada Maret 2021 menjadi 2,490 juta orang pada September 2021," Dadang menambahkan.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Berantas Tuntas Kemiskinan Ekstrem di 2024

3. Pertumbuhan ekonomi jadi faktor penurunan kemiskinan di Jatim

Penurunan Penduduk Miskin di Jatim Tertinggi Nasional

Garis kemiskinan pada September 2021, lanjut Dadang, tercatat sebesar Rp445.139,-/kapita/ bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp336.315,- (75,55 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp108.825,- (24,45 persen).

Pada September 2021, secara rata-rata rumah tangga miskin di Jatim memiliki 4,14 orang anggota rumah tangga. Besaran Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.842.875,-/rumah tangga miskin/ bulan.

"Faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Jatim menurun di antaranya, pertumbuhan ekonomi yang membaik," ucapnya

Ekonomi Jatim sampai dengan Triwulan III-2021 meningkat sebesar 3,20 persen (c-to-c), jika Triwulan III-2021 dibandingkan dengan Triwulan II-2021 meningkat sebesar 2,26 persen (q-to-q), dan jika dibandingkan dengan Triwulan III-2020 meningkat sebesar 3,23 persen (y-to-y).

Dari sisi PDRB pengeluaran, pengeluaran konsumsi rumah tangga sampai dengan Triwulan III-2021 meningkat 1,57 persen (c-to-c) dan Triwulan III-2021 dibandingkan Triwulan III-2020 meningkat sebesar 1,56 persen (y-to-y). Selain itu, pada September 2021, sebanyak 16,97 persen rumah tangga mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH).

Baca Juga: 6 Doa Agar Terhindar dari Kemiskinan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya