Penjualan Sapi Anjlok Diterpa Wabah PMK

Zona larangan mempersulit lalu lintas dagangan sapi

Surabaya, IDN Times - Paguyuban Pedagang Daging (PPD) Jawa Timur (Jatim) hanya bisa mengeluh dengan kondisi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menginfeksi ratusan ribu sapi saat ini. Pasalnya, wabah ini membuat penjualan daging anjlok parah melebihi saat terpaan wabah COVID-19.

1. Distribusi hewan sulit, mekanisme yang diterapkan kurangi minat masyarakat

Penjualan Sapi Anjlok Diterpa Wabah PMKPemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Ketua PPD Jatim, Dondik Agung Subroto bilang, ketika COVID-19 merebak pihaknya bisa menjual ratusan ekor sapi. Berbeda ketika PMK meluas, hingga pertengahan tahun ini sapi yang terjual di angka puluhan ekor. "Saat ini hanya 50 ekor saja," ujarnya tertulis, Selasa (5/7/2022).

Salah satu kendala dalam penjualan bukan hanya minat masyarakat yang berkurang terhadap daging sapi. Tapi juga faktor sulitnya distribusi hewan ternak akibat adanya zona-zona yang dilarang oleh pemerintah. Ditambah lagi mekanisme pemotongan hewan kurban yang ketat.

Baca Juga: Jatim Zona Merah, Sapi, Kerbau, dan Kambing Positif PMK

2. Pengin SKKH dipermudah, vaksinasi digencarkan dan ada bantuan untuk peternak

Penjualan Sapi Anjlok Diterpa Wabah PMKPetugas kesehatan hewan DKP3 Kota Depok melakukan pemeriksaan pencegahan PMK terhadap hewan ternak. (IDNTimes/Dicky)

Terkait surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), Dondik belum mengetahui banyaknya pedagang yang kesulitan mendapatkan ini. Karena ia dan penjual sapi lainnya mengambil sapi dari Bali untuk Jatim. "Kalau di Bali SKKHnya sangat mudah. Berdasarkan dari petugas kesehatan hewan hingga 30 Juni belum ada PMK (di Bali)," dia membeberkan.

Dondik berharap jika memang pemerintah sudah menetapkan lockdown, seharusnya segera mencari solusi. Karena sudah banyak peternak yang terdampak dengan wabah PMK ini. "Minimal vaksinasinya dipercepat dan ada bantuan untuk para peternak," kata dia.

3. Vaksinasi masih jangkau ratusan ribu sapi, peternak butuh obat, vitamin dan makanan bergizi untuk sapinya

Penjualan Sapi Anjlok Diterpa Wabah PMKPetugas kesehatan hewan DKP3 Kota Depok melakukan pemeriksaan pencegahan PMK terhadap hewan ternak. (Dokumentasi DKP3 Kota Depok))

Sementara itu, berdasar data yang diterima IDN Times dari Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, vaksinasi ternak diklaim sudah mencapai 184.875 dosis pada periode 26 Juni - 2 Juli 2022. Vaksinasi ini dilakukan bertahap di 38 kabupaten/kota. Tapi, peternak masih membutuhkan obat-obatan, vitamin dan makanan bergizi bagi ternaknya.

Nah, sejauh ini bantuan tersebut masih minim. Peternak pun hanya bisa mengeluh ke Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad. Sadad menyebut kalau peternak butuh antibiotik dengan harga Rp250 ribu sebotol kecil. Nah, untuk satu sapi butuh tiga botol. Artinya Rp750 ribu. Juga, butuh konsentrat yang banyak untuk mempercepat penyembuhan.

Baca Juga: 38 Kabupaten/Kota Jatim Bestatus Wabah PMK, Peternak Butuh Pemerintah

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya