Surabaya, IDN Times -Selama libur lebaran okupansi hotel di Surabaya meningkat 70 hingga 90 persen. Banyak masyarakat memilih untuk staycation atau menginap di hotel selama hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Peningkatan ini sesuai dengan prediksi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Timur (Jatim).

"Peningkatan terjadi di 70 - 90 persen, karena banyak masyarakat nonmuslim menginap di hotel saat ditinggal ART-nya mudik," ujar Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono, Rabu (17/4/2024).

Senada dengan Dwi, Marcom Manager ARTOTEL TS Suites - Surabaya Bella Austin bilang, banyak tamu yang memilih menginap di hotel untuk menghabiskan waktu di Surabaya. "Sekitar 70 persen tamu yang menginap memilih untuk menghabiskan waktu menginap di hotel sejak," katanya.

"Banyak tamu memilih untuk makan di mall sehingga kenaikan okupansi ini hanya untuk menginap saja," tambah dia.

Sementara itu, kenaikan okupansi ini juga dirasakan hotel yang ada di tengah kota seperti Crown Prince Hotel Surabaya. Hotel bintang 4 ini mengalami kenaikan okupansi mencapai 80 hingga 90 persen. 

"Kenaikan ini kami rasakan sejak H+1 hari raya idul fitri yang mana kehadiran tamu yang memilih menginap cukup banyak," beber Theo Maitimo, Public Relations Crown Prince Hotel Surabaya.

Theo mengatakan banyak tamu memilih menginap paling lama 4 sampai 5 hari. "Namun memang ada yang memilih sehari, tapi kebanyakan longstay untuk menikmati suasana lebaran di Surabaya," bebernya.

Terkait tamu hotel yang menyewa ruangan untuk acara halal bihalal, Theo menyebut tidak terlalu banyak. "Belum rame, tapi yang kami rasakan tamu memilih menginap dalam jangka waktu lama," bebernya.