Neraca Perdagangan Jatim Defisit Sepanjang Januari 2022

Ada defisit pada perdagangan Migas

Surabaya, IDN Times - Neraca perdagangan di Jawa Timur (Jatim) mengalami defisit sebesar USD441,64 juta. Defisit ini disebabkan karena selisih nilai perdagangan pada sektor migas sebesar USD477,00 juta. Sedangkan di sektor nonmigas surplus nilai perdagangan sebesar USD35,35 juta.

1. Terjadi penurunan ekspor 11,17 persen

Neraca Perdagangan Jatim Defisit Sepanjang Januari 2022Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Defisit dan surplus itu merujuk pada nilai ekspor maupun impor di Jatim selama Januari. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, terjadi penurunan ekspor sebesar 11,17 persen pada Januari 2022 jika dibandingkan Desember 2021. Yaitu dari USD2,05 miliar menjadi USD1,82 miliar dolar AS.

"Jika dibandingkan Januari 2021, nilai ekspor Jatim mengalami peningkatan sebesar 18,66 persen," ujar Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan.

2. Penurunan ekspor terjadi di sektor migas dan nonmigas

Neraca Perdagangan Jatim Defisit Sepanjang Januari 2022Ilustrasi ekspor (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Dadang mengatakan, penurunan nilai ekspor dibanding bulan lalu disebabkan defisit kinerja ekspor, baik sektor migas maupun nonmigas. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan 10,26 persen, dari USD1,98 miliar menjadi USD1,78 miliar.

"Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 97,83 persen dari total ekspor bulan ini (Januari)," katanya.

Begitu juga nilai ekspor sektor migas yang mengalami penurunan sebesar 38,95 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD64,62 juta menjadi USD39,45 juta. Meskipun peranan ekspor sektor migas hanya menyumbang 2,17 persen dari total ekspor Jatim.

Baca Juga: Ekspor Turun 9,48 Persen, Neraca Perdagangan Jatim Kembali Defisit

3. Impor Jatim menurun 17,99 persen selama Januari

Neraca Perdagangan Jatim Defisit Sepanjang Januari 2022Ilustrasi impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Tidak hanya ekspor, Impor Jatim pada Januari 2022 juga mengalami penurunan sebesar 17,99 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari USD2,76 miliar menjadi USD2,26 miliar. Penurunan nilai impor ini disebabkan kinerja impor sektor migas dan nonmigas sama-sama yang mengalami penurunan.

Impor migas Januari 2022 ke Jatim mengalami penurunan sebesar 24,88 persen. Yakni dari USD687,45 juta menjadi USD516,45 juta. Impor migas menyumbang 22,85 persen dari total impor Jatim pada Januari 2022. Sedangkan nilai impor nonmigas mengalami penurunan 15,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dari USD2,07 miliar menjadi USD1,74 miliar. Impor nonmigas menyumbang 77,15 persen dari total impor Jatim pada Januari 2022.

Pada Januari 2022, Tiongkok tercatat sebagai negara utama impor Jatim dengan peranan 35,22 persen. Kemudian disusul India dan Amerika Serikat yang memberikan kontribusi pada pasar impor nonmigas masing-masing sebesar 5,67 persen dan 5,24 persen. Nilai impor nonmigas dari Tiongkok sebesar USD614,31 juta.

"Sedangkan impor nonmigas dari India sebesar USD98,81 juta serta impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar USD91,41 juta," pungkasnya.

Baca Juga: Impor Turun, Neraca Perdagangan Jatim Surplus pada Oktober 2020

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya