Nasib Peternak Ayam, Harga Telur Anjlok Tapi Pakannya Malah Naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Peternak di Jawa Timur (Jatim) sambat kelimpungan dengan anjloknya harga telur di pasaran. Belum lagi, harga pakan ternak ayam yang disebut terus mengalami kenaikan. Nah, beberapa pakan ternak merupakan produk pertanian. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim angkat bicara perihal keluhan harga pakan ini.
1. Sebut produksi jagung meningkat, harga harusnya stabil
Plt Kepala Bidang Bahan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Satoto Berbudi mengatakan terkait produksi jagung di Jatim terus mengalami peningkatan. Namun ia menambahkan petani jagung sebenarnya tidak memiliki nilai tawar.
"Para petani ini justru mengikuti harga pasar, misalnya jika ada perusahaan yang membeli dengan harga Rp5.000 maka akan dilepas, dilebihi Rp100 juga lepas. Jadi tidak punya nilai tawar," ujarnya.
Artinya, harga pakan ternak berupa jagung tidak menjadi kewenangan dari petani jagung. Apalagi produksi jagung yang juga bisa untuk pakan ayam ini cenderung stabil. Melihat hal tersebut, harusnya harga jagung di Jatim tetap normal.
Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak Kelimpungan!
2. Tapi harga jagung di kisaran Rp5.700 - Rp6.000 per kg
Namun, Koordinator Gerakan Peternak Rakyat Indonesia (GAPRINDO) Blitar, Yasin Nurcahyo menyebut, harga pakan di angka Rp6.500 per kilogram, sedangkan harga jagung Rp5.700 - Rp 6.000 per kilogram. Naiknya harga pakan ini karena harga jagung yang naik.
"Padahal jagung merupakan bahan pokok yang dalam pencampuran pakan pemakaiannya sampai 50 persen. Mahalnya harga pakan sangat membebani para peternak," tegas dia saat hearing di Komisi B DPRD Jatim, Senin (13/9/2021).
3. Peran pemerintah diharapkan untuk keseimbangan permintaan dan pasokan
Lebih lanjut, Yasin mengatakan masalah klise jagung seharusnya bisa diselesaikan dengan penciptaan manajemen stok dan pengelolaan cadangan pasca panen. Sehingga ketersediaan jagung tidak bergantung musim dan tidak diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar bebas.
"Perlu ada peran pemerintah untuk menciptakan keseimbangan permintaan dan pasokan," ucap dia.
Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak Hingga Pemerintah Beberkan Penyebabnya