Jelang Lebaran, Pemprov Jatim Pelototi Harga Bahan Pokok

Sejumlah upaya intervensi dilakukan

Surabaya, IDN Times - Harga bahan pokok menjadi atensi khusus bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) jelang lebaran Idul Fitri 2024. Sejumlah langkah dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga yang sognifikan di pasaran.

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengatakan bahwa seluruh upaya untuk mengendalikan harga, memantau ketersediaan dan keterjangkauan harga telah dilakukan Pemprov Jatim. Termasuk pengawasan dilakukan secara berkala.

“Kita monitor untuk memastikan keterjangkauan dan ketersediaan bahan makanan pokok. Ini penting. Juga kemudian melihat seluruh distribusi bahan pokok dan memonitor stok beras yang ada di gudang-gudang beras,” ujarnya.

Pihaknya juga melakukan komunikasi antardaerah guna menjamin distribusi produk-produk bahan pangan bisa berjalan dengan baik. "Intinya bahwa di Jawa Timur, pada umumnya Indonesia harga bahan pokok sudah semakin turun ya dari awal Ramadan yang cenderung tinggi," katanya.

"Sekarang sudah mulai turun beras sudah turun. Beras premium sudah di kisaran Rp15.200/kg sudah mendekati HET, kemudian beras medium juga sama Rp12.000/kg sudah mendekati HET,” klaim Adhy.

Diketahui, sesuai Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 tentang HET Beras, untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium telah dipatok di Rp10.900 per kg. 

Untuk Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium Rp11.500 per kg. Kemudian Zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium adalah Rp11.800 per kg.

Sementara harga beras premium baru-baru ini dilakukan relaksasi oleh Badan Pangan Nasional. Relaksasi sementara ini menyasar pada delapan wilayah. HET disesuaikan setelah ada selisih lebih Rp1.000 per kilogram dibandingkan HET sebelumnya. 

Pada wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan diberlakukan relaksasi HET beras premium menjadi Rp14.900 per kg dari HET sebelumnya di Rp13.900 per kg.

Kemudian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung relaksasi HET beras premium diberlakukan Rp15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp14.400 per kg.

Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, relaksasi HET beras premium di Rp15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp14.400 per kg. Ini juga berlaku sama di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan relaksasi HET beras premium Rp15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp14.400 per kg.

Tidak hanya itu, Adhy mengatakan bahwa ada beberapa barang lain yang mengalami deflasi yakni cabai merah, telur ayam ras dan daging ayam. “Saya rasa ini sudah mulai stabil, yang penting sekarang adalah bagaimana ketersediaan dan harga-harga terjangkau oleh masyarakat," katanya.

"Intinya di Jawa Timur InsyaAllah akan dijaga terus sampai menjelang Idul Fitri, kita siapkan semuanya,” tegas Adhy menambahkan.

Sementara itu dalam apel siaga secara virtual, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa harga bahan pokok di Jawa, Bali dan Sumatera sudah terkendali. “Meskipun beberapa masih ada yang meningkat, tapi di tiga wilayah tersebut terkendali," ungkapnya. 

"Di Jawa beras lokal sudah mulai turun pada kisaran Rp1.000 - Rp3.000. Namun kita perlu tetap waspada karena minggu-minggu ini permintaan banyak dan bisa meningkat harga. Juga dimasa cuti lebaran tetap kita waspadai,” imbuh Zulkifli. 

Zulkifli pun berharap gubernur, bupati dan wali kota bekerja sama untuk mengendalikan harga bahan pokok. "Agar yang makin tinggi tidak semakin tinggi dan harga murah tidak merugikan produsen. Mudah-mudahan lebaran tahun ini berjalan lancar,” pungkasnya.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, 89,25 Persen Jalan di Jatim Berstatus Mantap

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya