Jatah Pupuk Subsidi Jatim Terus Menurun, 2024 Kian Parah

Katanya mau swasembada pangan kok pupuk dikurangi 

Surabaya, IDN Times - Jatah pupuk subsidi tahun 2024 berkurang. Pengurangan itu turut dirasakan Jawa Timur (Jatim). Tak tanggung-tanggung, pengurangan tahun ini hampir separuh daripada tahun lalu.

"Iya betul (ada pengurangan alokasi pupuk subsidi untuk Jatim tahun 2024 ini)," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dydik Rudy Prasetya saat dikonfirmasi, Rabu (3/1/2024).

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, pengurangan alokasi pupuk subsidi ini terjadi sejak 2019. Pada tahun tersebut, Jatim mendapatkan jatah 2.786.284 ton pupuk subsidi. Terdiri dari Urea, SP-36, ZA, NPK dan Organik. 

Dari alokasi 2019 ke tahun 2020 menjadi 2.349.959 ton, tahun 2021 menjadi 2.336.604 ton, tahun 2022 turun 1.969.642 ton, tahun 2023 kembali turun menjadi 1.626.055 ton dan tahun 2024 ini hanya 963.847 ton.

"Urea tahun lalu dari 1,2 juta ton jadi 574 ribu ton. NPK juga begitu, dari 621 ribu ton menjadi 389 ribu ton tahun ini," ungkap Rudy.

Terkait penyebab turunnya jatah alokasi pupuk subsidi dari tahun ke tahun ini, Rudy tidak tahu persis. Karena yang menentukan adalah Kementerian Pertanian yang memakai dasar anggaran dari Kementerian Keuangan.

Rudy menyampaikan, begitu SK tentang alokasi pupuk subsidi ini terbit, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkirim surat kepada Kementerian Pertanian. Intinya, meminta jatah pupuk subsidi ditambah.

"Begitu kita terima SK. Hari itu juga ibu (Khofifah) minta alokasi tambahan untuk subsidi. Katanya sekarang sedang dibahas. Moga-moga ditambah. Kasihan petani kita," ungkapnya.

Rudy sendiri khawatir jika hanya sedikit alokasi pupuk subsidi di Jatim, maka ada dua kemungkinan. Harga padi dan beras nantinya ikut naik. Karena petani akan membeli pupuk nonsubsidi demi tetap produksi. Atau justru petani mengurangi produksinya. 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya