Harga Telur dan Beras di Jatim Merangkak Naik

Harga telur Rp30 ribu perkilogram

Surabaya, IDN Times - Harga sejumlah komoditas bahan pokok di Jawa Timur (Jatim) mulai mengalami kenaikan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan yang paling terasa pada komoditas telur ayam ras dan beras. Hal ini membuat masyarakat sambat.

1. Telur tembus Rp30 ribu, Surabaya Raya rasakan dampaknya

Harga Telur dan Beras di Jatim Merangkak NaikIlustrasi Pedagang memilih telur ayam (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per 3 Desember 2022, harga rata-rata telur ayam ras Rp29.132 per kg. Harga rata-rata tertinggi Rp30.666 per kg di Gresik, harga rata-rata terendah Rp27.500 per kg di Kota Blitar.

Tingginya harga telur di Gresik ini dirasakan oleh penjual tahu tek di Mojosarirejo, Driyorejo, Gresik, Aminah. Dia terpaksa harus menaikkan harga tahu teknya khusus yang memakai telur.

"Naik Rp1.000 biasanya Rp12.000 pakai telur, sekarang Rp13 000," ujarnya saat berjualan menemani sang suami. "Karena telur naik, harganya Rp29.000 - Rp30.000 (per kg)," dia mengungkapkan.

Naiknya harga telur ayam ras juga telah diketahui Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Data Siskaperbapo Jatim, harga telur di Surabaya tak jauh daro Gresik, yakni di kisaran Rp30.250 per kg. Eri memastikan pemkot segera melakukan sejumlah upaya agar harga-harga terkendali.

"Kita kerja sama dengan tempat-tempat penghasil telur (di Blitar). Jadi dari tempat-tempat itu dari sana ke Surabaya gimana caranya gak naik, ya bensin angkutan dibayari pemkot jadi pedagang ada batine (labanya) dan harga tetap kalaupun naik gak nemen-nemen (melonjak)," kata dia.

Baca Juga: Kematian Ibu-Anak Jatim Tinggi, Banyak di Kota Besar

2. Beras juga dirasakan naik, Surabaya tertinggi kenaikannya

Harga Telur dan Beras di Jatim Merangkak NaikIlustrasi beras. kemendag.go.id

Selain telur, harga beras berdasarkan Siskaperbapo Jatim juga naik. Harga rata-rata beras IR 64 Rp10.066 per kg. Rata-rata tertinggi Rp11.166 di Lumajang, rata-rata terendah Rp9.000 di Sampang. Kemudian beras bengawan Rp11.745 per kg, tertinggi di Surabaya Rp12.750 per kg, terendah di Magetan Rp10.000 per kg.

Lebih lanjut, komoditas beras mentik harga rata-ratanya di Jatim Rp11.596 per kg. Harga rata-rata tertinggi di Surabaya Rp13.000 per kg, kemudian harga rata-rata terendah di Tuban dan Bojonegoro sebesar Rp10.500 per kg.

Wali Kota Eri pun mengakui harga beras di wilayahnya merangkak naik. Dia menginstruksikan Dinas Perdagangan Surabaya untuk segera menggelar operasi pasar. "Hari ini ada telur dan beras naik. Teman-teman Dinkopdag sudah operasi pasar," tegas dia

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahaman Pangan Jawa Timur Hadi Sulistyo juga memantau perkembangan harga beras di tingkat produsen dari bulan September-November menunjukkan tren yang terus meningkat.   Rata-rata harga beras medium di pada tingkat penggilingan bulan November sekitar Rp9.370 sedangkan beras premium pada harga Rp10.750.

"Di tingkat konsumen rata-rata harga beras medium sekitar Rp10.200 dan beras premium sekitar Rp11.700," kata dia.

3. Naik harga dipicu biaya produksi meningkat

Harga Telur dan Beras di Jatim Merangkak NaikIlustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kenaikan harga beras, sambung Hadi, dipicu oleh kenaikan biaya produksi seperti harga komponen pupuk, pestisida, biaya mekanisasi, kenaikan harga serta kenaikan variabel cost lainnya. Selain itu kondisi panen saat ini terbatas.

"Sehingga jumlah pasokan  juga terbatas, artinya variabel tersebut tentunya sangat memberikan pengaruh terhadap kenaikan harga beras di pasaran," jelasnya.

Hadi melanjutkan, perkiraan luas panen padi di Jatim pada November hingga Desember 2022 mencapai 171,46 ribu hektare dengan prakiraan produksi sebesar 980,8 ribu ton GKG atau setara dengan 637 ribu ton beras. Adapun kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim pada November hingga Desember 2022 diperkirakan sebesar 514 ribu ton.

"Sehingga masih ada stok yang digunakan untuk mencukupi pasokan di pasar," ujarnya. "Jadi sampai Desember pun diperkirakan untuk produksi beras dan pasar Jawa Timur terkendali," imbuh dia.

Baca Juga: Sah! UMP Jatim 2023 Naik 7,86 Persen

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya