Harga Daging Ayam Merangkak Naik Tapi Masih Belum Normal

Yang mau nyetok daging masih bisa nih

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Perdagangan Jawa Timur (Jatim), Drajat Irawan menyebut harga daging ayam mulai merangkak naik. Meski begitu, berbagai upaya akan dilakukan oleh dirinya agar harganya kembali ke batas normal.

 

1. Naik dari Rp7 ribu ke Rp13 ribu

Harga Daging Ayam Merangkak Naik Tapi Masih Belum NormalIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Perdagangan Jatim, harga ayam yang sempat anjlok Rp7 ribu per kilogram kini menjadi Rp13 ribu per kilogram. "Sekarang Rp 13 ribu per kilogram. Itu belum normal, tapi sudah mulai agak naik lah," ujar Drajat usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Selasa (2/7).

2. Harga Rp13 ribu dinilai masih belum normal, harusnya Rp18 ribu per kilogram

Harga Daging Ayam Merangkak Naik Tapi Masih Belum NormalIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Meski merangkak naik, Drajat menilai harga Rp13 ribu per kilogram masih di bawah standar. Ia menyampaikan, harga normal ayam yaitu Rp18-21 ribu per kilogramnya. Untuk itu pihaknya melakukan beberapa upaya demi menstabilkan harga kembali.

"Normalnya kan Rp18 sampai 21 ribu di tingkat peternak. Dengan kata lain perlu upaya-upaya agar harganya kembali normal. Tapi sejauh ini sudah dilakukan upaya-upaya itu," kata Drajat.

Baca Juga: Harga Ayam Anjlok di Tingkat Peternak, Mentan Kejar Mafia Pangan

3. Over supply salah satu faktor harga daging ayam anjlok

Harga Daging Ayam Merangkak Naik Tapi Masih Belum NormalIDN Times/Ardiansyah Fajar

Terkait turunnya harga ayam yang sempat menyentuh angka Rp7 ribu per kilogram, Drajat menduga adanya kelebihan persediaan di pasar atau over supply. Tetapi, pihaknya saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi harga ayam.

"Kenapa ini bisa terjadi? Karena memang dari sisi produksi ada over supply ayam," ucap Drajat.

4. Permintaan turun sejak ramadan dan idul fitri buat harga anjlok

Harga Daging Ayam Merangkak Naik Tapi Masih Belum NormalIDN Times/Ardiansyah Fajar

Drajat menambahkan, over supply ini bermula sejak bulan ramadan dan idul fitri. Para peternak dan pedagang salah memprediksi permintaan daging ayam tapi ternyata turun.

"Over supply ayam di mana diperkirakan ramadhan dan Idul fitri ada permintaan yang banyak dan besar ternyata permintaan itu jauh di bawah perkiraan. Sehingga terjadinya satu proses di mana over supply," pungkas Drajat.

Baca Juga: Merosot, Harga Daging Ayam di Kabupaten Madiun Rp18.000 per Kilogram

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya