Beras Terus Naik, Pemprov Ungkap Sebab dan Pengendaliannya

Gimana tuh?

Surabaya, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim), Adhy Karyono mengakui adanya kenaikan harga beras di wilayahnya. Temuan naiknya harga beras itu pun didapatkannya langsung ketika tinjauan di beberapa pasar di kawasan Surabaya Raya.

Adhy menyebut, untuk beras medium di Pasar Tambakrejo Surabaya mengalami kenaikan sebesar Rp482 per kilogram (kg) atau 4,25 persen, dari Rp11.335 per kg menjadi Rp11.817 per kg. Sedangkan tingkat kenaikan beras premium sebesar Rp1.082 per kg atau 7,8 persen, dari Rp13.877 per kg menjadi Rp14.959 per kg.

"Hal serupa juga saya temukan di Pasar Larangan Sidoarjo," ujarnya, Senin (19/2/2024).

Lebih lanjut, Adhy membeberkan kenaikan harga beras dipicu oleh menurunnya produksi beras pada bulan Januari sebesar 185.871 ton. Diperkirakan, produksi Februari sebesar 389.472 ton.

Hal ini mengakibatkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp7.410 per kg yang lebih tinggi 48,2 persen dibandingkan harga acuan yang ditetapkan pemerintah yang sebesar Rp5.000 per kg. 

"Kondisi tersebut mengakibatkan kenaikan harga beras di tingkat konsumen. Akhirnya seluruh pedagang menaikkan harga sesuai dengan harga beras yang dibeli dari distributor maupun agen," katanya. 

"Ini yang akan kita cari bersama untuk mengatur strategi dan memberikan intervensi kepada distributor maupun agen," jelasnya menambahkan.

Memenuhi kebutuhan beras, lanjut Adhy, Pemprov Jatim bersama Bulog telah memberikan bantuan sosial beras kepada distributor untuk memasok kebutuhan semua pasar sehingga kebutuhan beras dan harganya cukup. 

"Bulog telah meningkatkan cadangan beras pemerintah baik melalui realisasi impor maupun penyerapan beras komersial dari petani melalui mitra Bulog yang ada di kabupaten/kota di Jatim," terang Adhy. 

"Selain itu, Beras komersial Bulog didistribusikan baik ke pasar rakyat maupun retail modern. Saat ini Bulog telah mengisi pasokan beras di retail modern seperti Superindo, Alfamidi, Indogrosir, Lotte, dan retail modern lainnya," tambahnya. 

Adhy menegaskan pemerintah daerah dan para pihak terkait akan terus memantau perkembangan harga beras secara intensif dan real time. Jika sewaktu- waktu ada ketidakwajaran harga yang berarti, akan segera mengambil langkah-langkah intervensi konstruktif agar harga kembali stabil. 

"Seperti pasar murah, subsidi transportasi, sampai dengan penindakan jika terdapat pelanggaran pasar," pungkasnya. 

Baca Juga: Pembagian Pajak Berubah, Pemprov Jatim Bakal Berkurang Rp4 Triliun

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya