Beras Bulog Kosong di Surabaya, Bulog Jatim: Biar Dipasok Petani!

Gimana tuh konsepnya?

Surabaya, IDN Times - Bulog Jawa Timur (Jatim) merespons hilangnya beras bulog di pasar-pasar Surabaya. Faktor yang menjadi alasan bulog menarik peredaran berasnya di pasaran lantaran saat ini sudah masuk musim panen raya.

Kepala Perum Bulog Kanwil Jatim, Ermin Tora mengatakan, dengan adanya panen raya pihaknya memilih membuka ruang bagi petani untuk memasok berasnya di pasaran. Maka dari itu, bulog menahan diri untuk sementara tidak ikut jualan beras di pasar.

"Sehingga dengan adanya panen raya kita berharap pasar itu akan lebih  banyak dipasok oleh beras yang merupakan hasil dari panen raya di Jatim," ujarnya, Selasa (4/4/2023).

Ermin kemudian menjelaskan fungsi dari bulog. Yakni melakukan stabilisasi harga. Nah, stabilisasi harga itu ada dua. Di tingkat produsen atau petani dan konsumen atau pasar. "Pada bulan Maret karena lagi panen raya, maka bulog fokus melakukan stabilisasi di petani," katanya.

Tujuan Bulog Jatim memilih stabilisasi harga di tingkat produsen ini agar para petani mendapatkan harga jual gabah yang menguntungkan bagi mereka. "Mekanisme yang ada, hasil panen masuk ke pasar sehingga kebutuhan di pasar itu sudah terpenuhi dan harga stabil," jelas Ermin.

"Sehingga Bulog tidak terlalu banyak memasok di pasar, karena dipasok dari hasil panen yang ada," dia melanjutkan. Selama panen raya ini juga, sambung Ermin, Bulog berupaya ikut menyerap beras petani agar mereka tidak merugi.

Sebelumnya, pedagang di Pasar Tambakrejo Surabaya, Putri mengaku sambat dengan hilangnya beras bulog di pasaran selama dua bua bulan ini. Padahal, beras bulog mempunyai banyak peminat di tengah pemerintah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.

"Setelah dari pemerintah gak tau ono (gak pernah ada beras Bulog) Banyak yang nyari. Soalnya hargae (harganya) murah. Berase (berasnya) lumayan enak" ujar Putri. 

Kenaikan beras ini terbagi menjadi tiga zona, zona satu untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Yakni HET beras medium Rp10.900 per kilogram (kg). Beras premium Rp13.900 per kg. Zona dua di wilayah Sumatera selain Lampung, Sumsel. Wilayah NTT, dan Kalimantan. Beras medium Rp11.500 per kg dan  beras premium Rp14.400 per kg. Kemudian Zona 3, wilayah Maluku dan Papua beras medium Rp11.800 per dan beras premium Rp14.800 per kg.

Baca Juga: Bulan Puasa, Beras Bulog di Surabaya Kosong 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya