Ajak Hilirisasi, Mendag Larang Ekspor Kelapa Mentah

Harus diolah dulu ya

Surabaya, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengajak para petani hingga pelaku industri kelapa untuk melakukan hilirisasi. Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

Mendag Zulhas bilang kalau hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambah komoditas. Ia ingin kelapa yang dipanen tidak dijual dalam bentuk mentah. Utamanya penjualan ke luar negeri atau ekspor. 

"Kita harus berhenti ekspor kelapa mentah saja. Saat ini mulai ekspor nata de coco, arang, tempurung kelapa dan lain-lain," ujarnya dalam pembukaan International Cocotech di The Westin Surabaya, Senin (22/7/2024).

Maka dari itu, Zulhas berharap agar kegiatan diskusi maupun konferensi yang digelar di Surabaya selama tiga hari ini dapat memunculkan inovasi teknologi. Mengingat, acara ini dihadiri 21 negara pengembang industri kelapa.

"Kegiatan ini untuk diskusi tentang inovasi pengelolaan kelapa secara global," katanya.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa potensi komoditas kelapa di Indonesia sangat besar. Bahkan menempatkan Indonesia menjadi negara produsen kelapa nomor dua dunia.

"Kita nomor dua di dunia yang berpotensi dengan produksi besar ialah Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Riau," katanya.

Jokowi menyebut, Indonesia mempunyai luas tanam kelapa seluas 3,8 juta hektare. Nah, produksinya sebanyak 2,8 juta ton per tahun. Dengan nilai ekspor menembus USD1,55 miliar.

Ia pun optomitistis bahwa nilai ekspor dapat ditingkatkan. Selain menambah jumlah produksi, juga melakukan hilirisasi. "Berkaitan hilirisasi, nilai tambah penting utamanya untuk penciptaan lapangan kerja. Kemudian memanfaatkan teknologi," ucapnya.

"Konferensi ini penting bagi indonesia sebagai produsen kelapa kedua terbesar dunia. Untuk memperluas perkembangan industri kelapa di dunia," pungkas dia.

Baca Juga: Jokowi Putuskan Badan Sawit Ikut Kelola Kelapa dan Kakao

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya