Potret Krisis Pangan di Magetan, Sulit Dapat Beras SPHP
Musim panen raya diprediksi masih sebulan lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Magetan, IDN Times - Antrean masyarakat di Kabupaten Magetan Jawa Timur mengular setiap beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikirim Bulog dari gudang ke pasar Sayur Magetan tiba. Beras rakyat itu langsung diserbu oleh masyrakat yang didominasi ibu rumah tangga, Selasa (13/02/2024).
1. Meski dapat pasokan beras dari Bulog tidak semua kios menjualnya
Demi untuk mendapatkan beras murah tersebut mereka rela berebut agar kebagian. Ironisnya meski masyarakat membutuhkan tidak semua kios menjualnya dengan berbagai alasan.
Akibatnya puluhan masyrakat yang sejak lama mengantri tidak kebagian. Bahkan ada beberapa kios yang menolak menjual kepada masyarakat meski pasokan baru tiba dan masih utuh.
"Tidak semua toko yang dipasok SPHP boleh dibeli. Alasannya beras tinggal 5-10 wadah padahal baru dipasok ya. Jadi terpaksa kami berebut agar dapat dari kios yang sikarela menjual," kata kuli gendong bernama Winarti.
Ditanya kenapa pilih beras SPHP Bulog tidak pilih beras biasa, Winarsih mengaku lebih murah, Rp 55 ribu per 5 kilogram, jauh lebih murah dibandingkan beras biasa yang mencapai Rp 15 ribu per kilogram dan beras lokal Rp 77 ribu per 5 kilogram.
Baca Juga: Produksi Padi di Magetan 2023 Diklaim Stabil Meski Lahan Menyusut