Menengok Kreasi Aksesoris Unik di Kota Malang

Banyak manfaatkan bahan sisa fashion

Malang, IDN Times - Aksesoris fashion kini mulai menjadi bagian wajib yang harus digunakan bagi kaum hawa. Gelang, kalung hingga anting-anting merupakan beberapa aksesoris yang kini mulai hits di kalangan wanita. Terlebih jika aksesoris tersebut terbuat dari bahan-bahan yang unik dan berdesain menarik. Hal itu yang kini coba dikembangkan oleh produsen aksesoris handmade etnique Lamita yang berada di Jl. Mertojoyo, Blok L, Merjosari, Kota Malang. 

1. Berawal dari ketidaksengajaan

Menengok Kreasi Aksesoris Unik di Kota MalangBeberapa produl handmade yang dibuat oleh Setyo Lesmono. IDN Times/Alfi Ramadana

Setyo Lesmono (50) perajin aksesoris etnik tersebut menyampaikan bahwa awalnya dirinya tak memiliki rencana menekuni bidang aksesoris. Semua berawal setelah dirinya memutuskan berhenti dari pekerjaannya dibidang kemanuasiaan pada tahun 2018 lalu. Saat itu, dirinya yang bertugas di Parigi Mutong, Sulawesi Tengah memutuskan kembali ke Malang. Awanta ia mempelajari teknik membuat kopi dan menjadi barista. Tetapi kemudian dirinya melihat bahwa aksesoris banyak digemari. Maka dirinya memutuskan untuk memcoba membuat aksesoris dan ternyata banyak yang suka.

"Kebetulan saya dan istri memang penyuka seni. Jadi saat itu kami mulai belajar membuat aksesoris handmade dengan bahan utama batik dan tenun kemudian dikombinasikan dengan beberapa bahan lain," paparnya Selasa (22/2/2022). 

Baca Juga: Unik, Inilah 10 Julukan Kota Malang yang Belum Banyak Orang Tahu!

2. Pasar aksesoris terus berkembang

Menengok Kreasi Aksesoris Unik di Kota MalangSetyo Lesmono saat menyelesaikan produk kalung handmade yang ia buat. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Setyo menambahkan bahwa saat ini pasar aksesoris fashion memang terus berkembang. Penggunaan aksesoris kini mulai menjadi sebuah kebutuhan untuk wanita. Maka dari itu, cukup banyak perkembangan jenis dan model aksesoris yang ia buat. Mulai hanya terbuat dari kain saja. Sampai kemudian dikombinasikan dengan tali hingga logam.

"Pasar kami memang untuk kelas menengah. Dalam membuat produk, kami juga mengupayakan untuk tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil. Sekaligus juga multifungsi dan bisa digunakan secara terus menerus," imbuhnya. 

3. Sudah produksi berbagai jenis aksesoris

Menengok Kreasi Aksesoris Unik di Kota MalangBeberapa jenis aksesoris yang diproduksi oleh Setyo Lesmono. IDN Times/Alfi Ramadana

Sejauh ini, Setyo menyebut bahwa dirinya sudah memproduksi berbagai jenis aksesoris mulai dari gelang, kalung, anting, syal, pengait masker hingga masker. Keseluruhan produk tersebut ia buat secara handmade. Hal itu juga yang terkadang membuat produk aksesoris miliknya banyak disukai oleh kalangan wanita muda.

"Kalau sekarang yang banyak itu pasarnya justru ke Jakarta. Karena memang di sana penggunaan aksesoris sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yanh wajib digunakan," sambungnya. 

4. Harga juga cukup terjangkau

Menengok Kreasi Aksesoris Unik di Kota MalangBeberapa produl handmade yang dibuat oleh Setyo Lesmono. IDN Times/Alfi Ramadana

Meski tak sepenuhnya menggunakan bahan perca, tetapi harga produk yang dibuat Setyo masih cukup terjangkau. Rentang harga untuk setiap produk yang ia buat adalah kisaran Rp 15.000 hingga Rp 150.000. Namun, kondisi yang masih pandemik memang membuat penjualan sedikit menurun. Walau secara jumlah saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang awal pandemik lalu.

"Saat awal pandemik lalu sempat beberapa bulan produk kami tidak terjual sama sekali. Kalau sekarang dalam seminggu sudah cukup lumayan bisa 4-5 produk terjual. Memang kalau dibanding sebelum pandemik masih jauh karena saat itu bisa setiap hari keluar 4-5 barang," pungkasnya. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Travel Pariwisata Malang-Jogja 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya