TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makam Air Mata Ratu Ibu, Wisata Religi di Bangkalan

Lebih dari kisah cinta biasa

Makam Air Mata Ratu Ibu (instagram.com/madura.pesona)

Indonesia memang terkenal dengan cerita rakyat yang menggambarkan pengorbanan dan rasa cinta seorang Ibu. Seperti cerita Malin Kundang. Di Madura sendiri, terdapat cerita serupa yang terkenal, yaitu kisah air mata Ratu Ibu.

Siapakah sosok Ratu Ibu? Dan mengapa makamnya dijadikan wisata religi? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.

1. Ratu Ibu adalah istri dari Raja Madura

Makam Air Mata Ratu Ibu (instagram.com/matadeastama)

Ratu Ibu bernama asli Syarifah Ambami. Ia adalah istri dari Raja Cakraningrat I. Cakraningrat I adalah Raja Madura yang memimpin mulai tahun 1624 atas perintah Sultan Agung dari kerajaan Mataram Islam. Ratu Ibu adalah putri dari Panembahan Ronggo, ia juga menjadi keturunan ke lima dari Sunan Giri. 

Karena suaminya adalah seorang raja, Ratu Ibu sering ditinggal pergi keluar istana untuk tugas kerajaan. Hati Ratu Ibupun diguncang kerinduan. Ia kemudian memutuskan untuk bertapa dan mencari ketenangan. Ia juga berdoa agar suaminya pulang dengan selamat, serta kelak tujuh keturunanya akan menjadi penguasa Madura.

Ketika Raja Cakraningrat I pulang ke istana, Ratu Ibu menceritakan tentang doanya dengan suka cita. Raja Cakraningrat I kecewa karena Ratu Ibu hanya mendoakan tujuh keturunannya. Raja Cakraningrat I ingin semua keturunannya menjadi raja Madura. Mendengar tanggapan suaminya, hati Ratu Ibu terluka. Ratu Ibu pun kembali ke pertapaanya sambil terus menangis dan berdoa. Konon, air matanya terus mengalir deras sampai ia wafat.

2. Tempat pertapaan Ratu Ibu menjadi kompleks wisata religi

Makam Air Mata Ratu Ibu (instagram.com/laviniaelysia)

Selepas kepergian Ratu Ibu, tenpat pertapaanya dijadikan sebagai peristirahatan terakhirnya. Untuk menuju makam Ratu Ibu, peziarah harus menaiki tangga yang tinggi. Hal itu dikarenakan makam berlokasi di perbukitan kecil.

Terdapat bangunan untuk melindungi makam berupa joglo terbuka dengan beberapa bagian. Letak makam Ratu Ibu ada di cungkup paling atas. Selain makam Ratu Ibu, di area ini juga terdapat makam keluarga kerajaan Madura. Seperti Raja Cakraningrat I, Cakraningrat II, Cakraningrat IV, Cakraningrat V, dan Cakraningrat VI.

3. Lokasi, jam operasional, dan harga tiket

Makam Air Mata Ratu Ibu (instagram.com/afuwanhafiy_afiy)

Wisata religi ini berlokasi di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Peziarah dapat berkunjung kapan saja karena wisata religi ini buka 24 jam. Namun, alangkah baiknya jika datang tidak sampai larut malam.

Peziarah tidak dikenakan biaya untuk masuk ke wisata religi ini. Mereka hanya dikenakan biaya parkir untuk kendaraan.

Baca Juga: 5 Fakta Makam Syaikhona Kholil, Tujuan Utama Wisata Religi Bangkalan

4. Rute menuju Makam Air Mata Ratu Ibu

Makam Air Mata Ratu Ibu (instagram.com/maduratrip)

Untuk sampai ke makam ini dari Jembatan Suramadu kamu harus mengambil tujuan ke Kabupaten Bangkalan. Setelah dari Bangkalan, menuju ke arah timur ke Kecamatan Arosbaya. Dari Bangkalan ke Arosbaya ini dibutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit. Makam Air Mata Ratu Ibu berada di Desa Buduran, tepatnya sebelah dengan bukit kapur yang baru baru ini jadi tempat wisata.

Kamu juga bisa menggunakan bantuan aplikasi penunjuk lokasi. Meskipun tempatnya agak ke pelosok tetapi masih ada sinyal. Untuk akses juga sudah mudah, dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Baca Juga: Pantai Tlangoh, Primadona Wisata di Bangkalan

Verified Writer

Fika Febriana

Writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya