Makam Air Mata Ratu Ibu, Wisata Religi di Bangkalan
Lebih dari kisah cinta biasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia memang terkenal dengan cerita rakyat yang menggambarkan pengorbanan dan rasa cinta seorang Ibu. Seperti cerita Malin Kundang. Di Madura sendiri, terdapat cerita serupa yang terkenal, yaitu kisah air mata Ratu Ibu.
Siapakah sosok Ratu Ibu? Dan mengapa makamnya dijadikan wisata religi? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Ratu Ibu adalah istri dari Raja Madura
Ratu Ibu bernama asli Syarifah Ambami. Ia adalah istri dari Raja Cakraningrat I. Cakraningrat I adalah Raja Madura yang memimpin mulai tahun 1624 atas perintah Sultan Agung dari kerajaan Mataram Islam. Ratu Ibu adalah putri dari Panembahan Ronggo, ia juga menjadi keturunan ke lima dari Sunan Giri.
Karena suaminya adalah seorang raja, Ratu Ibu sering ditinggal pergi keluar istana untuk tugas kerajaan. Hati Ratu Ibupun diguncang kerinduan. Ia kemudian memutuskan untuk bertapa dan mencari ketenangan. Ia juga berdoa agar suaminya pulang dengan selamat, serta kelak tujuh keturunanya akan menjadi penguasa Madura.
Ketika Raja Cakraningrat I pulang ke istana, Ratu Ibu menceritakan tentang doanya dengan suka cita. Raja Cakraningrat I kecewa karena Ratu Ibu hanya mendoakan tujuh keturunannya. Raja Cakraningrat I ingin semua keturunannya menjadi raja Madura. Mendengar tanggapan suaminya, hati Ratu Ibu terluka. Ratu Ibu pun kembali ke pertapaanya sambil terus menangis dan berdoa. Konon, air matanya terus mengalir deras sampai ia wafat.
Baca Juga: 5 Fakta Makam Syaikhona Kholil, Tujuan Utama Wisata Religi Bangkalan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.