TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ikon Kota Malang, Menguak Sejarah Berdirinya Tugu Kemerdekaan

Tugu tersebut diresmikan oleh Bung Karno

Instagram.com/rezaiqbal

Malang, IDN Times - Kota Malang tak bisa dipisahkan dari sejarah masa penjajahan. Salah satu buktinya adalah ada cukup banyak ditemukan bangunan bersejarah peninggalan kolonial seperti yang banyak terlihat di kawasan Kayutangan Heritage.

Selain itu, ada juga bangunan ikonik yang sengaja dibangun sebagai penanda perjuangan bangsa Indonesia terutama rakyat Malang dalam mengusir penjajah. Bangunan tersebut adalah Tugu yang tepat berada di depan Balai Kota Malang. 

1. Bagian dari rencana pembangunan pemerintah Belanda

Alun-alun Tugu Malang (instagram.com/christianjazzy)

Sejarawan dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang, Rakai Hino Galeswangi menjelaskan bahwa kawasan bundaran tersebut awalnya hanya berupa lapangan bundar dengan taman dengan beberapa air mancur. Lapangan itu dulunya dibangun untuk tempat rekreasi bagi warga Belanda pada saat itu.

Pembangunan lapangan bundar itu sendiri masuk ke dalam bouwplan atau rencana pembangunan yang dimulai pembangunan pada 1922. Kala itu lapangan tersebut diberi nama Lapangan Jan Pieterszoon Coenplein alias JP Coen, yang diambil nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda. 

"Dalam bouwplan tersebut, pemerintah Belanda mulai menata tata ruang Kota Malang, dia bentuk bouwplan satu, bouwplan dua, bouwplan tiga," urainya Kamis (11/8/2022). 

2. Terjadi agresi militer Belanda, setelah itu barulah dibangun sebuah tugu

Bung Karno saat meresmikan Tugu Kota Malang. MEDIACENTER.MALANGKOTA.GO.ID

Seiring berjalannya waktu, pendudukan Belanda di Indonesia kemudian berakhir. Pemerintahan di Indonesia diteruskan Jepang hingga tahun 1945. Setelah itu, Indonesia berhasil merdeka dan lepas dari cengkeraman penjajah.

Namun, Belanda tampaknya masih belum mau melepas Indonesia hingga pada medio 1947-1949 melakukan serangan sebanyak dua kali yang dikenal dengan sebutan agresi militer Belanda I dan II. Perang mempertahankan kemerdekaan kembali pecah diberbagai penjuru Tanah Air, termasuk Kota Malang. 

Setelah rangkaian usaha mempertahankan kemerdekaan berhasil pemerintah Indonesia kembali perlahan-lahan membangun kembali bangunan-bangunanyang hancur karena perang, termasuk di antaranya Balai Kota Malang dan bundarannya. 

"Saat itu, Balai Kota Malang didirikan kembali dan diresmikan Bung Karno. Lalu pada lapangan bundar di bagian tengahnya dibangun tugu sebagai simbol kemerdekaan Indonesia," imbuhnya. Tugu itu sendiri diresmikan oleh Bung Karno pada tanggal 20 Mei 1953.

Baca Juga: Alun-Alun Tugu Malang Bakal Dipugar Sesuai Bentuk Awal

3. Pembangunan tugu juga sebagai upaya menunjukkan eksistensi Indonesia pada dunia luar

Ilustrasi Tugu Malang (unsplash.com/rarascahya10_)

Sementara itu, pakar sejarah, Reza Hudiyanto menambahkan bahwa pada saat itu, Malang merupakan kota paling modern dari aspek infrastruktur. Hal tersebut dikarenakan pada era pemerintahan Belanda, Malang sudah memiliki rencana pembangunan yang jelas. Pemerintah kolonial juga sudah melakukan penataan kota yang ideal, terlihat dari satu garis lurus pembangunan, kawasan Balai Kota Malang, Kayutangan dan Idjen Boulevard. 

"Di Solo ada tugu, Jogja juga ada tugu. Tetapi pada saat itu dinilai perlu ada Inisiatif untuk mempertegas bahwa negara ini sudah ada. Makanya dipilih Kota Malang untuk dibangun tugu," terangnya.

Baca Juga: 9 Potret Tugu Khatulistiwa Santan Ulu di Kukar, Sarat Nilai Sejarah!

Berita Terkini Lainnya