TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kawah Ijen Sudah Normal, Tapi Jam Pendakian Belum Pasti

Tak sabar, sudah banyak yang kangen melihat blue fire

Kawah Ijen. (Instagram/ kawahijenindonesia)

Banyuwangi, IDN Times – Kawah Ijen, salah satu destinasi wisata yang ikonik di Banyuwangi, kembali dibuka setelah statusnya sudah dinyatakan kembali normal. Menurut laporan Badan Geologi nomor 263.Lap/GL.03/BGL/2023, dijelaskan beberapa indikator yang membuat status Kawah Ijen dinyatakan normal kembali dari statusnya yang sebelumnya berlevel waspada.

Baca Juga: Para Penangkap Asap di Tengah Kepungan Wisatawan

1. Terjadi penurunan tekanan vulkanik

Kawah ijen Banyuwangi (Foto: IDN Times/Agung Sedana)

Suparjan, Kepala PPGA Gunung Ijen membenarkan soal penurunan status dari gunung yang terkenal memiliki Blue Fire yang indah itu. Ia mengatkan jika sejak Desember 2022 hingga sekarang, terjadi penurunan tekanan vulkanik di kedalaman yang dangkal pada kawah Ijen, setelah sebelumnya mengalami peningkatan gempa fluktuatif.

”Hal ini menunjukkan ada kecenderungan penurunan tekanan pada kedalaman dangkal sebagai akibat dari aktivitas hidrotermal Gunung Ijen,” kata Suparjan kepada IDN Times, Minggu (6/8/2023).

2. Gelembung gas sudah menghilang

Kawah ijen Banyuwangi (Foto: IDN Times/Agung Sedana)

Suparjan juga mengatakan jika ada indikator lain yang menjadi penentu penurunan status dari Kawah Ijen itu sendiri. Menurutnya dalam satu bulan terakhir, sudah tidak ada lagi gelembung gas yang muncul di atas permukaan danau yang disimpulkan sebagai penurunan vulkanik dari kawah tersebut.

”Secara visual, bualan gas di danau saat ini sudah tidak kelihatan,” tambah Suparjan.

Pihaknya mengimbau kepada semua wisatawan yang datang ke Kawah Ijen untuk tidak mencoba mendekati bibir kawah dan turun ke dasar Kawah Ijen lantaran statusnya baru saja normal. Para wisatawan juga diminta selalu membawa masker penutup alat pernapasan sebagai pertolongan pertama jika mereka tiba-tiba mencium bau gas belerang yang menyengat.

”Seruan ketiga, masyarakat diminta memakai masker penutup alat pernapasan jika mencium bau gas belerang yang menyengat,” tambah Suparjan.

Baca Juga: Gunung Ijen Dinobatkan Jadi Unesco Global Geopark

Verified Writer

Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya