TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aremania Menyusup di Stadion Brawijaya, Arema FC Minta Maaf

Puluhan Aremania diketahui menyusup di Stadion Brawijaya

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Instagram/wiebie_andriyas76)

Malang, IDN Times - Sekelompok suporter Arema FC, Aremania diketahui menyusup pada laga Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya Kediri pada Sabtu (15/07/2023) sore. Hal ini mengakibatkan keributan di tribun stadion karena identitas mereka ketahuan.

Hal ini membuat jajaran kepolisian yang berjaga-jaga menangkap Aremania yang menyusup di Stadion Brawijaya Kediri. Kejadian ini juga sempat menjadi heboh di media sosial.

Baca Juga: Kebobolan Penyusup Suporter Tamu, Ini Komentar Panpel Persik

1. Arema FC meminta maaf, mereka menilai kedatangan Aremania atas dasar rasa cinta pada klub

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Twitter/aremafcofficial)

Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas memohon maaf pada pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri karena ada sekelompok suporternya yang menyusup pada laga yang berakhir dengan skor 5-2 untuk kemenangan tuan rumah. Padahal dalam laga tersebut sudah dijelaskan kalau suporter tim tamu tidak diijinkan datang. Tapi peringatan tersebut tidak diindahkan oleh beberapa Aremania.

"Jika memang pendukung Arema FC, kami memohon maaf, kami masih sangat menghargai karena murni kedatangan mereka lantaran hati nurani mereka yang ingin memberikan dukungan kepada tim kesayangannya. Sehingga mereka memberikan dukungan langsung ke tribun," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (16/07/2023).

Manajemen Arema FC berjanji akan menjadikan peristiwa ini sebagai bahan evaluasi. Mereka akan kembali mensosialisasikan keputusan dari PSSI agar suporter tim Liga 1 tidak datang ke stadion tim tuan rumah.

Baca Juga: Persik Menang 5-2 dari Arema, Bupati Kediri Ungkapkan Kegembiraannya

2. Wiebie menjelaskan jika sosialisasi larangan awayday butuh waktu

Kerusuhan di Stadion Brawijaya saat laga Persik Kediri Vs Arema FC. (IDN Times/istimewa)

Wiebie mengungkapkan jika sosialisasi larangan suporter bertandang ke stadion tuan rumah atau awayday tidak bisa dilakukan dengan singkat. Pasalnya awayday sudah menjadi kultur sepakbola Indonesia sejak lama. Sehingga masih banyak suporter yang belum bisa beradaptasi dengan peraturan yang mendadak ini.

"Terkait larangan fans tandang sesuai regulasi itu butuh proses tentunya untuk adaptasi dan kami dari klub akan bantu untuk melakukan sosialisasi. Termasuk bagaimana sistem penjualan tiket secara online," tegasnya.

Namun, ia meyakini jika peraturan yang dibuat PSSI bertujuan untuk memajukan sepakbola Indonesia. Pasalnya dilakukan untuk mengantisipasi potensi yang tidak diinginkan.

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya