Tuna Netra di Banyuwangi Akhirnya Bisa Miliki KTP Braille
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Penyandang disabilitas, tuna netra yang tinggal di Kabupaten Banyuwangi saat ini bisa mendapatkan Kartu Tanda Kependudukan (KTP), Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga (KK) versi braille.
Dengan versi braille tersebut, para penyandang tuna netra bisa membaca tanda identitasnya sendiri. Sebelumnya, tanda identitas para penyandang tuna netra sama dengan versi pada umumnya.
1. Bisa datangi kantor desa
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Banyuwangi, Juang Pribadi mengatakan, untuk mengakses layanan ini syaratnya cukup mudah dan tidak dipungut biaya.
Bagi penyandang tuna netra yang sudah memiliki KTP, KK, dan akta kelahiran versi lama, cukup membawa dokumennya ke kantor Dispendukcapil, Mal Pelayanan Publik, atau layanan on the spot di kantor-kantor desa selama Bupati Banyuwangi berkantor di desa.
"Nanti akan langsung dibuatkan salinan dokumennya dengan huruf braille," ujar Juang, Jumat (28/5/2021).
2. Miliki dua versi identitas
Juang mengatakan, bagi warga penyandang tunanetra yang memang belum memiliki identitas KTP, KK hingga Akta Kelahiran bisa mengajukan pembuatan. Mereka bakal tetap diberi dua versi tanda identitas langsung, yang umum dan braille.
Editor’s picks
"Bagi yang belum punya KTP dan dokumen lainnya, ya tentu mengajukan pembuatan KTP, KK dan akta kelahiran baru. Nanti secara otomatis akan dibuatkan dua, yakni yang biasa dan braille," kata Juang.
Terkait kabar ini, pihaknya akan membangun komunikasi dengan berbagai komunitas yang fokus terhadap penyandang disabilitas untuk ikut mensosialisasikan program ini.
"Kita minta komunitas untuk membantu. Misalnya ada disabilitas, khususnya teman netra, yang belum melakukan perekaman identitas diri, bisa segera menghubungi kami atau bisa melalui desa. Nanti akan kita bantu cek datanya," ujarnya.
Program ini disambut dengan gembira oleh warga penyandang tuna netra, salah satunya Siswanto. Dia senang kini telah memiliki KTP, KK, dan Akta Kelahiran dalam huruf braille.
"Baru sekarang ini tahu bentuknya. Sekarang kalau ada yang tanya NIK, saya bisa langsung menjawab tanpa harus meminta bantuan orang lain untuk membacakan. Ini sangat membantu," kata Siswanto, pelajar SMA LB Banyuwangi itu.
3. Program ini mulai awal 2021
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, layanan ini dilakukan sejak awal 2021. Tujuannya, agar warga penyandang tuna netra bisa membaca identitasnya sendiri dengan mudah. Misalnya saat ditanya nomor induk kependudukan (NIK) maupun identitas detail lainnya.
"Kita ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, termasuk para teman netra. Semoga ini membantu teman netra, membuat teman netra bisa semakin mudah mengaktualisasikan diri dan berkiprah di ruang publik," kata Ipuk.
Baca Juga: Saling Bantu dan Jaga, Tuna Netra Tangerang Bertahan di Pandemik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.