Siap Layani Kunjungan, Lapas Lowokwaru Malang Tunggu COVID-19 Turun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat semua sektor harus bisa menyesuaikan diri. Tak terkecuali untuk lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas I Lowokwaru, Malang. Untuk sementara waktu layanan kunjungan bagi keluarga Napi masih belum bisa dilaksanakan.
Pihak Lapas Kelas I Lowokwaru sebenarnya sudah menyiapkan segala kelengkapan protokol kesehatan seperti memasang dinding pembatas dari plastik sebagai pembatas antara Napi dan keluarga penjenguk. Kesiapan dari Lapas kelas I bahkan sudah dilihat langsung oleh Menteri Hukum dan Ham, Yasonna Laoly saat Rabu (16/9/2020).
1. Apresiasi kesiapan Lapas Lowokwaru
Yasonna Laoly juga melihat beberapa kelengkapan protokol COVID-19, sekaligus juga memantau kegiatan warga binaan selama menjalani hukuman. Menurutnya, untuk saat ini kunjungan langsung dari keluarga masih belum diperkenankan karena kasus COVID-19 di Jawa Timur masih cukup tinggi. Namun demikian, dirinya memberikan apresiasi positif atas upaya Lapas Lowokwaru untuk mempersiapkan kehidupan dalam lapas selama masa pandemik COVID-19.
"Pemerintah memutuskan sudah ada tahapan berikutnya di Jatim ini. Prosesnya juga sudah mulai disiapkan oleh Lapas. Tetapi untuk kunjungan masih belum untuk sekarang ini," katanya Rabu (16/9/2020).
2. Tunggu perkembangan kasus COVID-19
Editor’s picks
Yasonna juga menambahkan bahwa nantinya kebijakan yang dikeluarkan juga bakal ditambah dengan boleh melakukan kunjungan langsung. Tetapi semua itu bergantung pada perkembangan kasus COVID-19 di Jawa Timur.
Jika kasus COVID-19 sudah mulai menurun, maka secara bertahap kunjungan langsung ke Lapas juga bakal diperbolehkan. Namun tetap dengan menerapkan protokol COVID-19 yang ketat.
"Kami akan pertimbangkan jika kasus COVID-19 di Jatim sudah bisa dikendalikan. Tetapi tetap dengan protokol COVID-19 yang ketat yaitu tidak bersentuhan langsung," tambahnya.
3. Apresiasi program Lapas Kelas I Lowokwaru
Selain itu, Yasonna juga sempat melihat aktifitas para warga binaan. Termasuk dirinya juga sempat melihat pengelolaan sampah oleh warga binaan. Menurutnya sistem pengelolaan sampah di Lapas Kelas I Lowokwaru sudah sangat bagus dan harus terus dikembangkan. Apalagi sampaj tersebut diolah menjadi pupuk. Hal itu bisa menekan pengeluaran terutama untuk biaya pembuangan sampah.
"Sekarang jadi lebih bermanfaat karena diolah menjadi pupuk. Tentu ini menjadi hal yang baik," sambungnya.
Baca Juga: Pengirim Salak Isi Pil Koplo ke Lapas Jombang Dibekuk di Nganjuk
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.