Pekerja Proyek Kayutangan Heritage Temukan Rel Trem Kuno  

Penemuan yang sangat berharga banget!

Malang, IDN Times - Tim proyek Kayutangan Heritage menemukan jalur rel trem kuno saat menggali di kawasan perempatan Kayutangan, Kota Malang Rabu (11/11/2020). Rel tersebut diperkirakan dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Dahulu, rel yang melintas di kawasan Kayutangan itu menghubungkan Stasiun Blimbing hingga Jagalan sejauh 6 kilometer.

1. Masih kokoh meski terkubur puluhan tahun

Pekerja Proyek Kayutangan Heritage Temukan Rel Trem Kuno  Rel trem kuno yang ditemukan di kawasan Kayutangan. Jalur tersebut dulu digunakan untuk angkut barang. IDN Times/Alfi Ramadana

Meski sudah terkubur puluhan tahun, besi rel sisa jalur trem tersebut masih terlihat kokoh. Consultans Enginer Prospera, Warjo menyatakan bahwa kondisi res trem masih bagus meski sudah tertutup aspal selama puluhan tahun. Guna menjaga agar rel tetap terjaga, pihaknya akan melapisi rel tersebut. 

"Sebelum ditutup akan kami beri batas pengaman sekitar 6 sentimeter agar relnya terlindungi. Berikutnya untuk bagian atas akan kami beri jarak 12 sentimeter. Jadi, ketika batu andesit sudah dipasang, tidak sampai merusak rel," ucapnya.

2. Proses penguatan yang perlu waktu

Pekerja Proyek Kayutangan Heritage Temukan Rel Trem Kuno  Desain rencana pembangunan batu andesit di Kayutangan heritage. Dok/Istimewa

Sesuai set plan, Warjo menambahkan bahwa proses yang memakan waktu lama adalah penguatan dasar sebelum memasang batu andesit. Yakni dengan mebuat lapisan struktur beton pada bagian bawahnya. Setelah itu baru batu andesit dipasang pada bagian atasnya. Ia memperkirakan, lama proses pemasangan batu andesit ini paling lama sampai tanggal 20 Desember 2020.

"Untuk yang proyek ini kami tidak mau seperti batuan andesit di zona III atau sekitar patung Chairil Anwar. Kami ingin bagian bawah dikuatkan terlebih dahulu. Hal itu agar bagian permukaan bisa jadi lebih baik," imbuhnya. 

3. Jalur trem diperkirakan dibangun tahun 1903

Pekerja Proyek Kayutangan Heritage Temukan Rel Trem Kuno  Rel trem kuno yang ditemukan di kawasan Kayutangan. Jalur tersebut dulu digunakan untuk angkut barang. IDN Times/Alfi Ramadana

Sementara itu, pemerhati Rel Kereta Api, Indrana Cahaya Kusuma memperkirakan bahwa rel ini dibangun sekitar tahun 1903, saat masa kolonial Belanda. Ia menambahkan, pada masa itu, jalur tersebut digunakan untuk mengangkut muatan barang. Jalur trem tersebut kemudian ditutup sekitar tahun 1959 lantaran sudah tidak difungsikan lagi. 

"Dulunya kawasan Kayutangan memang jadi sentra bisnis. Jadi jalur trem ini kemungkinan menjadi jalur perdagangan," papar Indrana.

4. Kayutangan sentra bisnis masa lalu

Pekerja Proyek Kayutangan Heritage Temukan Rel Trem Kuno  Perempatan Kayutangan atau juga yang dikenal sebagai perempatan Rajabally dahulu dan sekarang. Dok/resturespati/jelajahjejakmalang

Kawasan Kayutangan sejak dulu memang merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah Kota Malang menuju daerah luar pada masa kolonial. Kawasan tersebut merupakan sentra bisnis pada masa lalu. Tepat pada perempatan Kayutangan terdapat satu ikon yang cukup legendaris yakni bangunan kembar. Kedua bangunan kembar tersebut diarsiteki oleh Karel Bos pada 1936 dan dikembangkan oleh Herman Thomas Karsten pada Bouwplan V Kota Malang.

Bangunan kembar tersebut kemudian dikenal sebagai Gedung Rajabally. Begitu terkenalnya nama Rajabally, sampai perempatan di mana lokasi gedung tersebut berdiri dinamakan Perempatan Rajabally. 

Perempatan Rajabally adalah lokasi yang sangat strategis sebagai pusat bisnis pada masa itu. Perempatan Rajabally menghubungkan empat tempat yaitu Alun-alun Malang di sisi selatan, Alun-alun Bundar di sisi timur, Ijen Boulevard di sisi barat, dan Pasuruan di sisi utara. Perempatan Rajabally juga merupakan jalan yang membuka akses ke arah barat sebagai perkembangan kota mandiri yang baru. 

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya