TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tukang Pijat Mutilasi Kenal Korbannya Melalui Tinder

Pelaku membranding dirinya sebagai dukun pelet

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Polisi terus melakukan pendalaman terkait kasus mutilasi yang dilakukan Abdul Rahman (40) warga Jalan Sawojajar Gang 13A Nomor 12, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Polisi akhirnya menemukan beberapa fakta terkait perkenalan tersangka dengan korban Adrian Prawono (34) warga Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.

Ternyata pelaku mengenal korban melalui aplikasi dating apps. Di sana tersangka mempromosikan dirinya sebagai seorang dukun.

1. Polisi membeberkan jika keduanya kenal melalui aplikasi Tinder

Kamar indekos yang menjadi tempat eksekusi Adrian Prawono. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menceritakan jika tersangka dengan korban saling mengenal melalui aplikasi Tinder sejak Juni 2023. Melalui aplikasi Tinder, pelaku mengaku sebagai seorang dukun yang bisa membuat guna-guna pada orang lain.

"Pelaku mengaku adalah seseorang yang memiliki ilmu untuk melakukan guna-guna atau pelet. Kemudian korban menghubungi untuk memakai jasa si pelaku, korban menyampaikan ingin mengirim guna-guna kepada seseorang," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (9/1/2024).

Polisi mengatakan jika pelaku memakai kedok tukang pijat di masyarakat sekitar. Namun, di media sosial ia memperkenalkan diri sebagai dukun pelet. Sehingga tetangga pelaku tidak ada yang tahu pekerjaan sampingannya.

Baca Juga: 7 Fakta Tukang Pijat Mutilasi Pasiennya di Kota Malang

2. Polisi mengatakan pelet pelaku tidak mempan, membuat korban emosi

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Namun, berbulan-bulan setelah mengirim guna-guna, target korban tidak kunjung jatuh cinta kepadanya. Sehingga pada 15 Oktober 2023 korban mendatangi indekos pelaku untuk meminta tanggung jawab. Ketika korban datang, terjadi cekcok dan adu fisik karena korban tersinggung.

"Kemudian pelaku mengambil celurit yang ada di bawah meja, di dekat si pelaku ini. kemudian dibacokkan ke lehernya sebanyak dua kali, sehingga korban roboh kemudian meregang nyawa," bebernya.

Setelah membunuh korban, pelakunya kemudian memutilasi tubuh korban. Kemudian dibuang ke beberapa lokasi untuk menghilangkan jejak.

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya