TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jamaah Syattariyah Magetan Gelar Salat Id Hari Ini

Setiap 8 tahun sekali salat Id jatuh pada hari Jumat

Jamaah Tarekat Syattariyah di desa Tapen Kecamatan Lembeyan mengelar Salat Id. IDN Times/ Riyanto

Magetan, IDN Times - Umat Islam di Kabupaten Magetan ada yang baru memulai salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah pada hari ini, 12 April 2024. Mereka komunitas para jamaah Tarekat Syattariyah di Desa Tapen, Kecamatan Lembeyan, Magetan.

1. Tarekat Syattariyah memiliki patokan penanggalan sendiri

Jamaah Tarekat Syattariyah di desa Tapen Kecamatan Lembeyan mengelar Salat Id. IDN Times/ Riyanto

Perbedaan waktu pelaksanaan Idul Fitri ini dikarenakan Tarekat Syattariyah memiliki patokan penanggalan sendiri dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal. 

Bagi mereka, puasa Ramadhan wajib dijalankan selama 30 hari penuh, dan hari ini lah yang jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan mereka.

Meskipun berbeda waktu, semangat merayakan Idul Fitri di kalangan Syattariyah tidak kalah semaraknya. Puluhan jamaah di Desa Tapen, Kecamatan Lembeyan, Magetan berkumpul di Mushola Al Muslimin untuk menunaikan Salat Id bersama.

Baca Juga: 3 Titik Rawan Lakalantas di Magetan Dipasangi Rambu Suara

2. Idul Fitri jatuh pada hari Jumat setiap 8 tahun sekali

Jamaah Tarekat Syattariyah di desa Tapen Kecamatan Lembeyan mengelar Salat Id. IDN Times/ Riyanto

Menurut Jarkasi, salah satu tokoh Tarekat Syattariyah, perayaan Idul Fitri yang jatuh pada hari Jumat ini merupakan hal yang istimewa karena hanya terjadi setiap delapan tahun sekali. 

Hal ini sesuai dengan patokan kalender Tarekat Satoriyah yang disebut "Jim Awal" dan "Jim Akhir".

"Setiap satu windu atau delapan tahun sekali, hari raya Idul Fitri bagi Syattariyah jatuh pada hari Jumat Wage. Ini sudah menjadi tradisi dan patokan dalam ilmu kalender Satoriyah," terang Jarkasi.

Lebih lanjut, Jarkasi mengajak seluruh masyarakat untuk saling menghormati perbedaan waktu pelaksanaan Idul Fitri ini. Menurutnya, perbedaan ini merupakan wujud keragaman dan kebebasan dalam memeluk agama Islam.

"Perbedaan waktu ini jangan dijadikan persoalan, tapi jadikan sebagai bentuk keragaman dan kebebasan dalam beragama. Kita semua bersaudara dan sama-sama merayakan Idul Fitri dengan penuh khusyuk dan kegembiraan," pesan Jarkasi.

Verified Writer

Riyanto

All

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya