TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Musim Kemarau, Petani Melon di Madiun Malah Ketiban Berkah

Melon jadi tanaman andalan setiap musim kemarau

Petani di Madiun memanen melonnya. Dokumentasi Istimewa

Madiun, IDN Times - Musim kemarau membuat masyarakat di beberapa daerah kesulitan air bersih. Sebaliknya, sejumlah petani melon di Desa Sogo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, malah ketiban berkah. Pada musim kemarau seperti saat ini hasil panen melon milik mereka lebih bagus.

1. Melon melimpah, harganya justru turun

Petani di Madiun memanen melonnya. Dokumentasi Istimewa

Salah satu petani yang bersyukur dengan kondisi saat ini adalah Suwito. "Selain tidak memerlukan banyak air, kemarau ini hasilnya pun juga memuaskan," kata Suwito, Kamis, (10/8/2023). Di lahan seluas 7500 meter persegi, Suwito mengaku menanam mampu memanen sekitar 30 ton melon.

Sayangnya, melimpahnya panen melon tak diibarengi dengan harga jual. Saat ini setiap satu kilogram buah melon dihargai oleh tengkulak hanya Rp5 ribu. "Padahal, pada hari biasa, harga jual melon dari petani kisaran di harga Rp7 ribu," ujarnya. Selain itu, panen yang bertepatan dengan masa awal masuk sekolah, berdampak terhadap menurunnya daya beli warga.

Baca Juga: Sopir Truk Molen di Madiun Tewas di Dalam Tangki

2. Lahan melon di Kabupaten Madiun makin luas

Petani di Madiun memanen melonnya. Dokumentasi Istimewa

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sumanto mengatakan bahwa luasan lahan tanaman melon di Kabupaten Madiun per bulan Mei 2023 mencapai 24 hektare yang tersebar di 4 kecamatan. Jumlah itu lebih luas dari musim tanam sebelumnya.

"Dibandingkan dengan tahun lalu hanya sekitar 12 hektare luasan lahan tanaman melon. Hasil panen melon petani di Kabupaten Madiun dikirim ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta," ujarnya.

Baca Juga: Memiliki Kandungan Air yang Tinggi, Ini 13 Fakta Menarik Buah Melon

Berita Terkini Lainnya